hidup ini perjuangan
karenanya butuh banyak keberanian, kesabaran, dan keyakinan
untuk mewujudkan harapan
masalah gagal atau sukses
itu masalah nanti
yang terpenting, aku perlu mencoba
mengejar impian itu
hidup tanpa mimpi, bukan hidup namanya
enyahlah rasa takut
hasil itu hanyalah salah satu konsekuensi ketidakpastian
"When you really want something to happen, the whole universe conspires so that your wish comes true." [The Alchemist]
27 March, 2006
monolog seorang perempuan
orang (meski tidak semua) selalu berusaha yakin dengan kata hatinya. hampir seluruh aktivitas yang kita lakukan, manusia mau tidak mau dan sadar atau tidak sadar melibatkan kata hatinya. memang terkesan subjektif, karena apa yang dirasakan oleh diri sendiri belum tentu sama ketika terjadi pada orang lain. dan boleh jadi itu tidak benar karena diri yang cenderung konservatif.
melibatkan hati atau perasaan biasanya hal yang lumrah pada perempuan, entah itu ditinjau dari perspektif psikologis (sains) maupun agama. perempuan cenderung kurang dapat berpikir rasional, katanya. tapi bukankah setiap manusia (dan tidak hanya perempuan) diciptakan dengan unsur yang sama?akal, ruh (jiwa) dan nafsu. parahnya meski secara pribadi saya menolak kalau perempuan cenderung kurang bisa rasional, akhirnya hal itu terbantahkan juga oleh diri sendiri. tanpa perlu pengujian empiris ataupun eksperimen, toh saya sendiri sadar mungkin memang perempuan seperti itu. saperti yang terjadi pada saya dan beberapa teman yang akhir-akhir ini sering sharing mengenai hal yang sama.
ah...kalau sudah bermain di wilayah perasaan rasanya malas untuk membahasnya, hanya perlu monolog. belum waktunya mengungkap semua hal pada seseorang, yang ada sering muncul ketakutan, perasaan bersalah, pikiran macam-macam, hal-hal yang tak mendasar lainnya (kalaupun ada landasannya, mungkin skali lagi akan kurang rasional dan tidak dapat diterima), dan kesalahpahaman karena benturan komunikasi.
meski hanya seorang perempuan, rasanya memang perlu sesekali berpikir rasional dan realistis. seperti akhir-akhir ini, ketenangan menjadi asupan sehari-hari saya. meski terkadang masih muncul kecemasan (ayolah! kita kan manusia, bukan robot), kadarnya tak seberapa dan masih dapat diatasi.
namanya juga jiwa, kadang mengalami beberapa guncangan. dan salah satu kelebihan seorang perempuan yang berpredikat "makhluk halus" adalah kuat untuk mengendalikan dan mengatasinya. survei telah membuktikan (jangan tanya bukti), pada kenyataan sehari-hari ada banyak kasus yang menguatkan. seorang perempuan lebih militan menjadi single parent . bagaimana???
melibatkan hati atau perasaan biasanya hal yang lumrah pada perempuan, entah itu ditinjau dari perspektif psikologis (sains) maupun agama. perempuan cenderung kurang dapat berpikir rasional, katanya. tapi bukankah setiap manusia (dan tidak hanya perempuan) diciptakan dengan unsur yang sama?akal, ruh (jiwa) dan nafsu. parahnya meski secara pribadi saya menolak kalau perempuan cenderung kurang bisa rasional, akhirnya hal itu terbantahkan juga oleh diri sendiri. tanpa perlu pengujian empiris ataupun eksperimen, toh saya sendiri sadar mungkin memang perempuan seperti itu. saperti yang terjadi pada saya dan beberapa teman yang akhir-akhir ini sering sharing mengenai hal yang sama.
ah...kalau sudah bermain di wilayah perasaan rasanya malas untuk membahasnya, hanya perlu monolog. belum waktunya mengungkap semua hal pada seseorang, yang ada sering muncul ketakutan, perasaan bersalah, pikiran macam-macam, hal-hal yang tak mendasar lainnya (kalaupun ada landasannya, mungkin skali lagi akan kurang rasional dan tidak dapat diterima), dan kesalahpahaman karena benturan komunikasi.
meski hanya seorang perempuan, rasanya memang perlu sesekali berpikir rasional dan realistis. seperti akhir-akhir ini, ketenangan menjadi asupan sehari-hari saya. meski terkadang masih muncul kecemasan (ayolah! kita kan manusia, bukan robot), kadarnya tak seberapa dan masih dapat diatasi.
namanya juga jiwa, kadang mengalami beberapa guncangan. dan salah satu kelebihan seorang perempuan yang berpredikat "makhluk halus" adalah kuat untuk mengendalikan dan mengatasinya. survei telah membuktikan (jangan tanya bukti), pada kenyataan sehari-hari ada banyak kasus yang menguatkan. seorang perempuan lebih militan menjadi single parent . bagaimana???
Subscribe to:
Posts (Atom)