Kenangan adalah genangan waktu yang datang di depan, meski ia telah lampau. Terkadang kita begitu sulit menentukan langkah ketika ia menghadang.
Menghindarinya tentulah tidak bijak dan bukan pilihan tepat.
Begitu pula dengan pilihan tuk merenangi kenangan.
Kedua pilihan itu hanya menggerus jiwa dan pikiran.
Di antara genangan kenangan, tersedia pijakan yang dapat kita pakai untuk melintas. Percikan-percikan air yang sampai pada kaki kita pastilah selalu ada, anggaplah sebagai pembasuh untuk menyegarkan dan menegarkan langkah.
(taken from k' manchu's blog. thanks bro dah ngebolehin ngambil puisimu
hampir 2 minggu ini saya benar-benar kembali merasa sangat tenang,
entah karena rutinitas yang semakin menghimpit diri untuk nggak terlalu sensitif
dan memikirkan hal-hal yang sepatutnya dipikir nanti saja(kebanyakan sih tentang masa depan, tapi toh pada akhirnya saya harus kembali sadar bahwa saat ini
sebagai manusia biasa kita cuma bisa berpijak pada realitas,
yah tentunya tanpa harus meminggirkan harapan). Kadang saya suka sifat saya yang sensitif, kadang i hate it much. Apa karena saya seorang perempuan (what's that???apa ini yang dinamai naluri or kodrat? entahlah!).
ALLAH please...kenapa saya musti harus terus dihantui kenangan dan ketakutan-ketakutan, sultra nggak mo jadi hamba yang kufur akan semua nikmat-Mu dan menentang skenario-Mu. Butuh keyakinan penuh dan ketekunan untuk tetap teguh dengan apapun ketentuan-Mu nantinya. Terus terang saya sangat benci ketidakpastian, tapi if i rethinking again : "nggak ada sesuatu yang pasti dalam hidup kecuali ketikpastian itu sendiri juga kematian tentunya".
Sumpah!!! saya nggak takut akan kematian, malah punya cita-cita nggak mo lama-lama hidup kalau cuma bisa nyusahin orang lain 'n nggak bermanfaat buat orang lain.
Tapi pada akhirnya saya harus menghadapi segala kemungkinan, siap atau tidak yang jelas harus siap (untuk yang ini nggak ada kata "tidak"). Mungkin seharusnya kita harus flash back lagi untuk segala tantangan dalam hidup yang pernah dilewati sebelumnya, ini cuma bagian kecil dan seharusnya saya tetap berpikir
yang telah lalu sudah saya hadapi dan saya selesaikan dengan kepala tegak
lalu berakhir dengan senyum dan air mata kesyukuran.
Thanks ALLAH for every breath i take u still give me chance to grow 'n more knowing YOU as my savior.
"Ya ALLAH...aku berlindung kepada-Mu dari rasa gelisah dan sedih, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan bakhil, juga dari tekanan kesewenang-wenangan makhluk-Mu"
Amin my sis.. Amin.. rasa gundah gulanda.. rasa takut akan hilangnya nur ALLAH yang ada dihatiku sekarang, dengan bgitu banyak kemaksiatan yang saya lakukan.. bagaimana ya.. tapi tetep istiqmah...
ReplyDeleteMimpi bisa terwujud, doa bisa terkabul. Apa sih yang tidak mungkin klo Dia yang berkehendak? Go girl!!!
ReplyDelete