Menipu diri dengan merasakan apa yang tidak dirasakan merupakan ego tertinggi manusia. dengan itu manusia tidak peka lagi dengan sekitar dan perasaannya.
sebuah pesan singkat dari seorang teman lama, saya masih mengingatnya sebab sewaktu itu saya tak bisa mengerti maksudnya dan malas memikirkannya, bulan ini kubaca ulang pesan itu di buku harian tahun 2003, tanpa tanggal tanpa bulan. Itupun kebetulan ketika berbenah mengepak barang-barang untuk segera pulang. Mungkin saya sudah mulai bisa mengerti, mengapa 3 tahun kemudian dia menyebutku ”penjilat”, ”bunglon”, atau ”high quality EQ person”. Tapi tak apa, terkadang orang terdekat kita bisa jadi sebenarnya tak pernah bisa tahu atau mengerti kita sesungguhnya, karena masing-masing diri masih menyimpan proses hidup yang telah dilalui sehingga menyikapi apapun berbeda. Atau mungkin juga sebenarnya diri ini tak pernah tahu dan mengerti diri yang sebenarnya.
Kalau begitu terima kasih banyak, sudah mengingatkan dan membuat saya tak terdominasi lagi oleh alam bawah sadar.
you still talk about him....always...
ReplyDelete