17 December, 2007

percakapan malam

[rindu, buku, padi, pemanasan global, berat badan, resolusi 2008, masa depan]

konon ada dua orang sahabat bercakap-cakap mencari pegangan, semangat dan harapan tatkala angin menggoyahkan jiwa mereka perlahan-lahan pada tiga malam.



malam pertama
biru:
orang tidak dapat terus menerus hidup di bawah kolong langit. kau harus cari tempat pulang dan tempat dimana pemberian dapat diberikan dan segalanya dapat dimulai. take care, hev nais drim =)

hitam:
di luar kolong langit sudah tak ada dimensi, tak ada lagi ruang. di luar kolong langitlah tempat menerima yang sudah kita berikan. justru dari bawah kolong langit segala sesuatu dimulai , hingga berujung pada sesuatu yang kabarnya bersemayam di atas kolong langit itu.

biru:
masih berfilosofi padi rupanya. tak ada dimensi atau ruang, mungkin karena diri sendiri yang membuatnya seperti itu. atau juga mungkin karena kurangnya kesadaran atas realitas, sampai hanya berkutat pada titik-titik, tak kemana-mana. tak tau lah! masing2 kita kan menemukan jalan itu. pada akhirnya memebentuk bertemu dalam kebaikan sesama. masih boleh kah merindumu? =)

hitam:
jangan kau dzalimi jiwamu dengan mencoba merindukanku. karena jiwamu hanya merindukan seseorang yang rindu atas cinta sejatiNya. jangan pula kau tipu jiwaku dengan menyebutku sebagai pencari cintaNya, karena jiwa ini terlalu kotor meskipun hanya sekedar berharap setetes cinta sejati dariNya.

biru:
jangan memakai trik kamuflase. sebab jiwa hanya bisa dideteksi dengan rasa. baruka sampe, bertemu tetangga yang menyangka saya lembur kerja =) salam..


malam kedua
biru:
hari ini aku menuntaskan sebuah buku dan menyimpan beberapa paragraf penuh makna ini:"orang cerdas berdiri di dalam gelap, sehingga mereka bisa melihat sesuatu yang tak bisa dilihat orang lain. mereka yang tak dipahami oleh lingkungannya. terperangkap dalam kegelapan itu. semakin cerdas semakin terkucil, semakin aneh mereka. mereka biasa disebut orang-orang sulit, mereka berteriak putus asa memohon pengertian.ditambah sedikit saja dengan sikap introvert, maka orang-orang seperti itu tak jarang berakhir di sebuah kamar dengan perabot berwarna teduh dan musik klasik yang terdengar lamat-lamatsebagai ruang terapi kejiwaan. mereka memahami konsekuensi setiap jawaban dan menemukan kembali bahwa dibalik sebuah jawaban tersembunyi beberapa pertanyaan baru. mereka gamang akibat dari sebuah jawaban". rasanya ingin membawakan tuh buku ke hadapanmu, menunggumu membacanya dan bilang " bagaimana menurutmu" =)

hitam:
mungkin saya hanya bakalan bilang, kalau saya tepatnya berada di tempat yang terang benderang.

biru:
yah, klo begitu sama lah..sampe cahayanya benar2 berada di atas kepalaku dan berkutat2 disitu. ditambah lagi ketakutanku akan gelap. nyatami! mmhh..bukannya kau suka hitam?tunggu dulu!yang dipahami karena kegamangannya akan jawaban2 itu maka orang seperti itu selalu berusaha merendah, padi again! SKAK MAT!!! =D tengah malam aku mencari2 makanan,hehe...

hitam:
saya tauji kalo kamu bakalan bilang padi lagi. tapi padinya sekarang sudah tak berisi lagi karena dampak pemanasan global kalee.

biru:
siapa bilang, begitukah maksudku?perasaanmuji itu...hehehe..btw pemanasan global baru ada pas muncul KTT di Bali itu (pada kemane aja kali ye?), hebat sekali memang para pakar kalau berkumpul, sampe anak2 juga mulai ikut2an penanaman sejuta pohon. ditambah lagi culasnya negara2 industri dengan keegoannya minta negara berkembang mendukung stop global warming, tapi tingkat produksi kendaraan bermotor dinaekin teruuuss. trus sy ikut2an jadi pakar[risu] dengan statement yang ngasal.hahaha...saya sudah kuenyaaang, eh tau ga (ya ga tau kalee!) berat badanku naekk 4 kilo euy! nyesek dan berat, jalan jadi gak cepat lagi. otak makin lemot, makin sulit tidur cepat pula! apako bikin?

hitam:
lagi ngenet. ente ngapain?

biru:
lagi mikir, mengkhayal, ngejar2 nyamuk pake raket listrik soale lagi cuti panggilan ultraman ngebasmi raksasa, abis itu supaya bisa tidur paling baca buku lagi. masih ada George Orwell dan Italo Calvino nangis2 minta dibaca =) heh! pake jaket gak?dah makan malem ga tadi? kamu ngenet dimana?ngapain?gila urusanku deh!!!

hitam:
di kampus, lagi ngedit blog. hehehe baru nyadar ya.

biru:
emang! sepertinya emang harus gila urusan dengan orang seperti dikau, lho bukannya saya berguru ke dikau? (inget2 smsmu yang dulu yang kerjaannya nanya melulu..). hehehe... =D tuh blog mau diapain lagi?kalo cuma digeser2 kiri kanan atas bawah ya sama aja lah.. eniwei saya lagi makin sering menertawai diri . akuntan kok mau jadi guru anak2, di pedalaman pula mau sambil nulis novel non fiksi. mengkhayalnya sudah akut, buku perencanaan masa depan sudah kusam dicoret2. blom lagi pertimbangan untuk merealisasi resolusi 2008. fiuhh!!


malam ketiga


tiiiiiiiiiitttttttt.....[disensor atas permintaan pemiliknya]

3 comments:

  1. Aiihhh sist, kenapa pecakapan malam ketiganya disensor??? Masih penasaran sama kelanjutannya nih.

    Btw, memang kenapa seorang akuntan tidak bisa menjadi guru di pedalaman atau bahkan menulis novel??? Semua bisa sist,... jika ada kemauan utk menjalankannya... Dan kemungkinan terjadi itu jg ada.

    Gud luck 4 u, my sist.

    ReplyDelete
  2. hihihihi...penasaran ya?jgn deh! krg baik utk kesehatan.

    bisa sih bisa, cm blm berani mengambil kesempatan. krn msh hrs menunaikan komitmen sblmnya.btw tak skedar kemauan lho..tp gerakan yg lbh tepat :)

    thanks babe, gutlak 4 u too

    ReplyDelete

jika mampir dan sempat membaca, silahkan sejenak berkomentar...terima kasih ^_^