Saya agak kurang tidur, karena banyak melakukan hal-hal yang menyenangkan dan membahagiakan. Saya menikmatinya...
Saya selalu mimpi indah dan selalu diserbu sms-sms lucu menjelang buka dan sahur dari orang-orang tercinta. Saya menikmatinya...
Saya datang lebih pagi ke kantor dan pulang lebih cepat, bersyukur kakak ketiga saya mau meluangkan waktunya untuk mengantar jemput adiknya di sela-sela kesibukannya. Berusaha untuk tidak lembur, demi berkumpul. Saya menikmatinya...
Saya rajin ngobrol dengan ibu sambil belajar memasak, lebih tepatnya menemani dia memasak dan bertanya banyak hal. Bercanda dengan kedua adik yang tak kalah cerewet dengan kakaknya yang satu ini. Suasananya berbeda. Saya menikmatinya...
Saya rajin bertandang ke rumah-rumah saudara dan sahabat, sekedar menyapa atau bahkan lebih sering buka bersama. Saya menikmatinya...
Saya memiliki waktu luang untuk membaca, meski masih kesulitan untuk menulis kembali. Saya tetap menikmatinya...
Saya ditemani dia yang selalu menyimpan rindunya untuk saya, juga sebaliknya. Dan membicarakan banyak hal tentang rencana masa depan. Saya sungguh menikmatinya...
Saya berkunjung ke makam dua kakak, tidak dengan membawa bunga dan air mawar. Hanya bercakap-cakap sebentar lalu ditutup dengan iringan doa-doa terkhusus Al Fatiha. Saya menikmatinya...
Ramadhan kali ini, tetap saja berbeda dari sebelumnya. Sungguh saya sangat menikmatinya...
I had to praise YOU like i should, alhamdulillah...
Kadang kita bertanya-tanya tentang anugrah yang tak kunjung datang...
ReplyDeletepadahal kita hanya kurang menikmati..
setiap hela napas kan menemukan anugrah Oksigen tercipta...
Setiap kedip mata menangkap ribuan warna hidup...
Setiap langkah kaki adalah keputusan-keputusan kecil seorang khalifah...
kita hanya kurang menikmati...