Untuk kita renungkan
Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih
Suci lahir dan di dalam batin
Tengoklah ke dalam, sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat
Oh.. singkirkan debu yang masih melekat
Anugerah dan bencana adalah kehendak-Nya
Kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil agar kita sadar
Adalah Dia diatas segalanya
Oh..adalah Dia diatas segalanya
Anak menjerit-jerit
Asap panas membakar
Lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman, hanya satu isyarat
Bahwa kita mesti banyak berbenah
Memang bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan masih banyak tangan yang tega berbuat nista
Oh..
Tuhan pasti telah memperhitungkan
Amal dan dosa yang kita perbuat
Kemanakah lagi kita kan sembunyi
Hanya kepada-Nya kita kembali
Tak ada yang bakal bisa menjawab
Mari hanya tunduk sujud pada-Nya
Kita mesti berjuang, Memerangi diri
Bercermin dan banyaklah bercermin
Tuhan ada disini didalam jiwa ini
Berusahalah agar Dia tersenyum
Oh..berusahalah agar Dia tersenyum
Saya lagi suka mendengarkan lagu ini (berulang-ulang, sampe tetangga kamar bosan,hehe..), lagu Ebiet G. Ade ini seperti judulnya, mencoba mengajak kita sejenak untuk merenungkan kondisi negeri kita yang tak henti ditimpa bencana. Dalam kesempatan menulis bertemakan cinta ini, saya bukan berusaha mengingatkan kembali tentang nasionalisme. Tulisan ini sekedar bentuk kepedulian yang sangat kecil pada banyak kejadian yang melanda di sekitar kita. Bukankah dapat dikatakan masih ada cinta di hati dengan adanya sikap peduli? (entah jika ada pandangan lain). Tapi kepedulian kita bukan sekedar dalam tulisan, bukan?
No comments:
Post a Comment
jika mampir dan sempat membaca, silahkan sejenak berkomentar...terima kasih ^_^