21 June, 2007

sesuatu yang tak dikatakan tak akan tersampaikan

Kadang saya bertemu dengan seorang yang blak-blakan dengan berani bilang “tidak suka” dengan salah satu sifat atau sikap saya. Mereka lah yang sebenarnya pantas mendapatkan predikat teman yang baik. Salah satu hal yang sekarang sulit ditemukan pada seseorang : kejujuran, karena mungkin situasi dan kondisi menuntutnya seakan-akan lebih baik menyembunyikan daripada harus menanggung resiko dijauhi atau bahkan kehilangan. Mungkin lebih baik jika kita mengkomunikasikannya, entah itu dengan ucapan, raut wajah (mimik), atau gesture meskipun berusaha dengan mencari the right time in the right place agar tidak terjadi misskomunikasi atau missunderstanding. Berbicara masalah hubungan, tak bisa lepas dari “like” dan “dislike”. Karena walau bagaimanapun hubungan yang hangat selalu dibumbui dengan ikatan emosional yang kuat, dengan keterbukaan itu akan menimbulkan pengertian. ini menurut saya pribadi. Seperti quote yang saya sangat ingat di salah satu film (wah! Saya lupa apa judulnya)yang penting saya sepakat dengan quote itu “sesuatu yang tak dikatakan tak akan tersampaikan”.

Seorang teman pernah berkeluh kesah kepada saya tentang sahabatnya, “kenapa ya..kok dia nggak bisa ngertiin saya?, padahal kan dia tahu”, lalu saya bertanya “memang kamu sudah bilang sama dia kalau kamu bla…bla…bla…”, “ya nggak sih, cuma kan masa dia nggak ngerti juga kalau sebenernya saya nggak suka. Seharusnya dia kan tahu! Kita kan sudah lama sahabatan” selorohnya.

Dengan sangat heran saya bilang “bagaimana bisa dia ngerti, tahu pun dia tidak, yang ada di pikirannya kan bukan cuma kamu”. Sepertinya saya sudah terlalu blak-blakan. Akhirnya dia terdiam sambil menatap wajah saya yang mulai serius.

Terakhir kali saya diskusi hal yang sama tentang hal itu, via sms, dengan seorang kawan lainnya. Meski sebelumnya dia mengirimkan sms yang nadanya menandakan betapa rindunya dia dengan saya, hingga hampir setiap hari selalu bertanya dan mengirim kabar.
Saya teringat smsnya yang membuat kami saling berbahagia,hehehe..

“kejujuran itu 1 sisi. Sisi yg lainx adalah ksiapan utk mnerima kjujuran itu, spy kjujuran tdk malah melahirkan ketdknyamanan, yg jelas dlm diri sultra sy seperti mnemukan diriku yg dulu..dulu sekali..swaktu sy blm dideritakan hati. I used to be a popular person too..”

untuk kalimat yang terakhir saya bingung maksudnya, lalu saya pun bertanya, dan dia hanya menjawab
“Males! Yg jelas sy bahagia2 aja jd temenmu. That’s it!”

terakhir smsnya berbunyi
“ya..msg2 kita punya ssuatu tdk utk dibagi.. tp klo sultra mo crita ssuatu,I’ll be arround,ok? We’re never been this close, aren’t we? Jauh yg mndekatkan  “

thanks buddy, nice to having friend like you 

1 comment:

  1. hiks.. hiks.. hiks..
    baca postingan ini saya terharu sekali, pengen nangis...

    thanks a lot for this georgeus, beautiful, and insya ALLAH, an everlasting friendship for all time..

    miss u a lot...! :)

    ReplyDelete

jika mampir dan sempat membaca, silahkan sejenak berkomentar...terima kasih ^_^