“ Sebagian besar dari perkembangan mental kita dan disiplin ilmu kita berasal dari pendidikan formal, tapi segera sesudah kita meninggalkan disiplin eksternal sekolah/kuliah banyak dari kita membiarkan pertumbuhan otak terhenti.
Kita tak lagi membaca secara serius,
kita tak menjajaki subjek baru secara mendalam diluar bidang tindakan kita,
kita tidak berpikir secara analitis, tidak menulis – sedikitnya tidak kritis atau tidak dengan cara yang menguji kemampuan kita berekspresi”
(take from : Andaikan Buku Itu Sepotong Pizza)
So…membaca ‘n menulis itu adalah kegiatan yang seharusnya tak terpisahkan,
Adakah peradaban yang dibentuk tanpa dua kegiatan tersebut???
Ayo!!! Jangan terus menerus jadi masyarakat ‘oral’ donk! (soel’s)
(ini warning jg buat saya yg msh kurang frekuensi membacanya,hehe...)
Assalamu'alaikum.
ReplyDeleteSalam kenal bluishgal.
WAduh orang Makasar nih...
Well, setuju. Alhamdulillah Ummi juga sedang membaca buku judulnya:
Fatwa-Fatwa tantang Wanita
oleh salah satunya Syaikh bin Ibrahim Alu Asy-Syaikh
Penerbit Darul Haq.
Bagus sekali, ttg adab sebagai Muslimah.
Sudi mampir, kebetulan layout-nya sama.