Kemarin ini aku telat lagi masuk kuliah SIA. Tubuhku terlalu lelah hingga rencana yang sudah diatur harus berantakan. Sebenarnya malam itu juga setelah tidur sejenak aku ingin langsung selesai mengerjakan tugas. Alarm hp ku setting jam 2, begitu juga weker didekatku. Tapi ternyata itu semua tak dapat berfungsi dengan baik untuk membangunkanku, aku lalai lagi untuk qiyamul lail. Tepat jam 5 subuh beberapa menit sebelum adzan aku terbangun dan langsung bergegas menyiapkan tugas yang akan kukerjakan. Ya allah…aku benar benar makhluk-Mu yang sangat lalai, kalau begini terus banyak hal terabaikan. Kesal juga sama diriku!!! Semester ini hanya hari rabu aku sibuk seharian di kampus, itu karena kuliahku pada hari itu tiga sekaligus, mulai jam 8 pagi sampai jam 3 sore. Aku buru-buru pulang karena mata ini sudah tak tahan untuk memejam dan tubuh ini sudah tak kuat ingin berbaring, kebetulan tadi hanya praktek Komputer Akuntansi, dan aku ijin pulang sebelum jam 3 sore. Sampai di rumah tepat jam 3 sore. Selesai makan aku langsung tidur . aku yakin semua masalah bisa terselesaikan jika pikiran diberi waktu untuk istirahat. Malamnya seorang junior menelpon bertanya tentang nomor telpon salah seorang teman, setelah itu kami bicara banyak tentang himpunan yang kondisinya semakin ruwet saja. Pusing aku! Kasihan sekali adik juniorku itu pikirku. Dia bingung bagaimana mencari solusi atas permasalahan ini. Ya ALLAH lapangkanlah hatinya untuk bisa bersabar dalam menjalani amanahnya. Aku bisa merasakan apa yang dia rasakan, karena pengalaman membuat kita sama-sama merasakan meskipun dalam rentang waktu dan dengan orang-orang yang berbeda. Tak lama setelah itu ketua senatku menelpon, dan dia kelihatannya sangat jengkel dan marah denganku. Ya ALLAH… banyak sekali dosa yang kuperbuat terhadapnya. Mengabaikan amanah karena memang kurasa aku sudah tak mampu. Pusing sendiri kalau memikirkannya. Sebenarnya aku tak pernah merasa nyaman dengan kondisi yang ada sekarang di fakultasku. Gerah aku dibuatnya!!! Ya ALLAH aku mohon lapangkan hati orang-orang yang memegang amanah yang sangat berat untuk membawa perubahan agar dunia lebih baik. Maafkan aku yang selalu mengabaikan-Mu. Setelah dia menelpon dan bebas berkata keras kepadaku lalu menutup telponnya.
Aku langsung berpikir untuk menghubungi sang kakak, aku sms dia untuk menelpon saat itu juga ke telpon kos-anku. Lucu juga sih! Aku yang mau sharing tapi aku malah menyuruhnya untuk menelponku. Ah…sudahlah! toh dia akhirnya menelpon juga, dia tetap menjadi kakak terbaikku. Sewaktu ditelepon aku yang mendominasi pembicaraan, kayaknya sih memang selalu seperti itu. Mungkin sifatku yang cerewet masih belum hilang ditambah lagi masalah yang bertumpuk, membuatku harus berbagi pikiran dengan orang yang tepat. Dengan sabarnya kakak mendengar semua permasalahanku, sampai aku lupa beberapa hal yang sebenarnya tak boleh ditahu orang lain kuceritakan padanya. Mudah-mudahan dia tidak menceritakannya ke sahabatnya yang juga seniorku, terus terang aku kurang suka sifat temannya itu terlalu ikut campur urusan orang dan beberapa sikapnya menurutku begitu kekanak-kanakan. Aku mendiskusikan masalahku yang sudah tak bisa lagi bertahan di senat, bukan karena aku mulai berpikir pragmatis seperti yang diduga beberapa orang termasuk ketua senatku. Tapi memang sedari awal ketika direkrut sebenarnya aku tak pernah menerima untuk menjadi pengurus, namun pak ketua selalu berusaha untuk membuatku menerima jabatan itu.
Terus terang semangatku untuk melakukan perubahan tak pernah surut, hanya saja kali ini sejak awal tahun 2005 aku sudah punya rencana tersendiri akan focus di beberapa organisasi eksternal kampus dan beberapa kegiatan social yang menurutku lebih riil dan jarang ada orang yang peduli dengan kegiatan seperti ini, selain sudah berjanji pada diri sendiri aku juga sudah membuat komitmen untuk aktif disana. Hampir tiga tahun aku aktif di lembaga internal fakultas dan tak sedikit mengabaikan beberapa amanah di beberapa organisasi lain, meskipun aku sendiri berpikir belum ada kesan yang kutinggalkan disana. Animo berlembaga masih saja tetap minim. Aku salut dengan orang-orang yang masih harus bertahan untuk mengurusi lembaga mahasiswa hari ini, berusaha merubah paradigma orang-orang disekitarnya tentang lembaga dan berusaha membuat sejarahnya sendiri. Tapi sekali lagi ada banyak cara untuk melakukan perubahan juga ada banyak hal yang semestinya perlu perubahan, bukan hanya sekedar aktif di lembaga juga bukan hanya mahasiswa yang butuh perubahan. Selalu ada bentuk penindasan dan pembodohan di setiap pelosok negeri ini, kenapa cuma harus sibuk untuk merubah mahasiswa, banyak yang lebih butuh bantuan kita. Jika kita renungi kembali kata-kata bijak “banyak jalan menuju Roma”, setelah menganalisis masalah seharusnya kita berpikir beberapa alternative cara yang kita lakukan untuk sebuah solusi. Solusi untuk mengurangi ketertindasan, kebodohan dan kekerasan di negeri ini. Meskipun mungkin cuma dianggap solusi yang kecil dan belum bisa menyelesaikan masalah itu, aku sangat yakin jalan yang akan kutempuh ini bisa berguna untuk orang lain. Lagipula aku bisa bekerja semampuku dengan hati yang tenang, meskipun ada beberapa hambatan yang menurutku masih bisa diatasi sendiri. Setidaknya kegiatan yang kucoba untuk aktifkan kembali ini, dapat melepas kegelisahanku untuk tetap berbagi dengan mereka yang benar-benar lebih membutuhkanku. Aku yakin dengan niat yang lurus dan tulus, semangat yang tinggi, dan usaha yang maksimal aku bisa membuat perubahan dengan caraku sendiri.
Ciayooo…! Semoga!!!
No comments:
Post a Comment
jika mampir dan sempat membaca, silahkan sejenak berkomentar...terima kasih ^_^