Hampir dua bulan (kurang dua hari) saya berada di ibukota. Tanggal 26 Juni lalu kali ke empat saya naik busway dan selalu saja mengalami 3 hal yang membuat hati panas dan gerah. Mungkin sudah sampai ke titik kulminasi kesal dengan kejadian-kejadian yang hampir sama tiap kali naik busway jika sedang padat-padatnya, akhirnya kali itu saya reaktif (sangat!).
Begini ceritanya, tanggal 26 Juni lalu selepas ujian tahap dua IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) di PPB UI Salemba saya memutuskan untuk langsung berangkat menuju Sudirman, tepatnya ke Gedung Wisma Dharmala untuk memenuhi janji dengan seorang teman. Berjalanlah saya menuju halte busway Salemba yang bertepatan di depan kampus. Setiba di halte saya langsung melihat ke papan penjelasan tentang rute busway yang berada di sebelah kanan, hitung-hitung supaya tak salah asumsi alias nyasar (based on my experience before,hehe..).
Yup! berdasarkan rute, saya harus mengganti bus hingga 4 kali untuk menuju Gedung tersebut, tepatnya di persinggahan terakhir halte Karet. Untuk lebih meyakinkan, saya pun bertanya kepada petugas loketnya dan ternyata persis seperti perencanaan saya, lalu saya langsung membeli tiket.
Beginilah alurnya, dari halte Salemba pergi menuju halte Matraman untuk mengganti bus yang ke arah Dukuh Atas, dari halte Dukuh Atas mengganti bus lagi yang ke arah Blok M, nah..dengan busway jurusan Blok M itu saya turun di halte Karet, tepat di depan gedung yang saya tuju.
Selama perjalanan menggunakan busway ada 3 hal yang bisa saya simpulkan very-very disturbing me lot (nah loh! sudah very, lot pula) dan juga mungkin beberapa orang yang merasakan hal yang sama seperti saya. Jangan harap deh semua orang bisa disiplin dan dengan sabar menunggu giliran, yang ada sifat ego ketika di tiga kejadian ini dipancing untuk mendominasi, apalagi jika sedang padat-padatnya.
Pertama, pada saat mengambil antrian. Sewaktu mengambil antrian tak jarang saya melihat orang yang baru datang langsung menyerobot posisi antrian, ada juga yang secara perlahan-lahan tapi pasti (licik!!!), melihat wajah orang yang diserobot sudah geram, kalaupun mau ribut masih berpikir malu, akhirnya orang itu memutuskan mendiamkan. Saya cuma melihat sinis, biasanya saya suka nyeletuk "antri dooong..", kali ini menahan amarah.
Kedua, pada saat antri. Pada waktu begini nih yang membuat saya makin geram, beberapa calon penumpang yang menunggu saling berhimpit-himpitan juga dorong-dorongan, seperti posisi sedang mengambil antrian sembako. Sewaktu di halte Blok M, suasana hari itu sangat terik, jam menunjukkan angka 12.15. Antrian makin bertambah padat dan saya sudah mulai merasa sesak. bukan karena antrian itu, tapi beberapa sikap orang yang main dorong seenaknya ditambah lagi bebagai aroma menyatu disitu.
Ketiga, pada saat memasuki dan keluar busway. Puncaknya ketika busway tiba, baru saja busway menurunkan penumpang di pintu sebelumnya. Eh...aksi dorong-mendorong semakin intens. Alhasil saya yang bertubuh kecil dan merasa sudah di tengah terhimpit terbawa arus. Lalu busway tiba di pintu masuk calon penumpang. Kondisi semakin sengit, seperti penumpang kereta ekonomi yang berebutan sewaktu memasukinya, sungguh SERABUTAN!!! Tak ada pikiran kalau-kalau ada yang terjepit atau terjatuh. Penjaga pintu busway pun kewalahan menampung penumpang yang bakal melebihi kapasitas. Seorang ibu berjilbab terjerembab dalam busway karena aksi tersebut, akhirnya pintu ditutup dengan paksa yang sebelumnya harus dihalang-halangi masuk. Antrian bertambah, sekarang posisi saya sudah di bagian paling depan pintu masuk busway. Fiuhh!!! Lima belas kemudian busway kembali datang, seperti biasa aksi dorong mendorong pun terjadi lagi padahal busway masih menurunkan penumpang di pintu sebelumnya. Alhasil karena jengkel dan juga spontanitas naluri self defense mechanism saya keluar, i shout sambil membalikkan kepala ke belakang "BISA NGGAK SIH NGGAK PAKE DORONG-DORONGAN???KALAU ADA YANG JATUH GIMANA COBA???".
Aksi mereda beberapa menit, busway tiba di hadapan saya yang kemudian dilanjut mengambil posisi tempat duduk kosong di bagian depan sebelah kiri supir. Saya masih melihat aksi yang sama parahnya, dan saya cuma bisa geleng-geleng kepala sambil menggerutu "susah kalau di Indonesia, yang bagus-bagus nggak bakalan tahan lama". Saya jadi teringat diskusi dengan seorang kawan dengan gaya khas yang ujung-ujungnya bilang "kita masih di Indonesia bung!". Negara yang masih aja berada di posisi negara dunia ke-3, bilang aja negara berkembang, rasionalisasinya masih butuh proses untuk berubah, jadi harap dimaklumi kejadian-kejadian seperti diatas terjadi.
Satu hal, mungkin terbiasa mengejar-ngejar angkot dimana adrenalin terlatih untuk dipacu, jadi suka main serobot!
ahh..mungkin saya saja yang salah berpikir, overgeneralisasi gitu.
"When you really want something to happen, the whole universe conspires so that your wish comes true." [The Alchemist]
30 June, 2007
menangis, bukan karena apa-apa
kali ini aku menangis
aku sudah lupa bagaimana caranya
kapan terakhir kali ku melakukannya
sekarang beda!
aku tak tahu kenapa, juga mengapa
haruskah setiap hal yang dilakukan dalam hidup memiliki alasan?
terkadang tak bisa tidur bukan karena apa-apa
terkadang belum mau makan bukan karena apa-apa
tapi sungguh!
kali ini bukan karena apa-apa
aku hanya ingin sejenak tenggelam dalam air mata
yang telah lama kutanggalkan
tanpa harus ada alasan dibaliknya
salahkah???
(28 Juni 07)
aku sudah lupa bagaimana caranya
kapan terakhir kali ku melakukannya
sekarang beda!
aku tak tahu kenapa, juga mengapa
haruskah setiap hal yang dilakukan dalam hidup memiliki alasan?
terkadang tak bisa tidur bukan karena apa-apa
terkadang belum mau makan bukan karena apa-apa
tapi sungguh!
kali ini bukan karena apa-apa
aku hanya ingin sejenak tenggelam dalam air mata
yang telah lama kutanggalkan
tanpa harus ada alasan dibaliknya
salahkah???
(28 Juni 07)
hari keluarga
hari ini saya baca opini kompas, Nurul Huda seorang konsultan keluarga menulis tentang hari keluarga (family day..)
"H.A.P.P.Y F.A.M.I.L.Y D.A.Y.."
seperti anggapan pada umumnya,
keluarga adalah tiang negara dan replika kecil dari kondisi suatu negara
moga keluarga-keluarga di seluruh pelosok Indonesia makin sejahtera
pendidikan dan kesehatannya
moga-moga tiap keluarga bisa membebaskan anak-anaknya dari jeratan narkoba (yang baru diperingati beberapa hari lalu), HIV, seks bebas, dan anarkisme dalam rumah tangga
moga-moga tiap keluarga menjadi sakinah mawaddah wa rahmah seperti pemahaman agama
dan moga anak-anak menjadi penerus bangsa yang leluasa berkarya mewarnai zaman
"H.A.P.P.Y F.A.M.I.L.Y D.A.Y.."
seperti anggapan pada umumnya,
keluarga adalah tiang negara dan replika kecil dari kondisi suatu negara
moga keluarga-keluarga di seluruh pelosok Indonesia makin sejahtera
pendidikan dan kesehatannya
moga-moga tiap keluarga bisa membebaskan anak-anaknya dari jeratan narkoba (yang baru diperingati beberapa hari lalu), HIV, seks bebas, dan anarkisme dalam rumah tangga
moga-moga tiap keluarga menjadi sakinah mawaddah wa rahmah seperti pemahaman agama
dan moga anak-anak menjadi penerus bangsa yang leluasa berkarya mewarnai zaman
28 June, 2007
a message
23 June, 2007
memilih..
aku bingung..
lagi-lagi aku bingung!!!
bingung untuk memilih segala kesempatan dan tawaran yang datang,
bingung untuk menentukan mana yang tepat
kenapa selalu saja ada yang datang bersamaan
menyerbuku tanpa ampun, hingga rasanya sesak
semuanya mendesak, membuat pikiran jenuh, hati berkeluh
which one will gonna be the path of my life???
pikiran, rasio, hati seakan-akan tak bisa menjangkau yang mana
selalu saja berputar-putar, hingga akhirnya mungkin aku kan kehilangan segalanya
ya..kesempatan dan tawaran itu
bukan untuk memiliki semuanya, tapi mungkin hanya takut
takut dengan hal-hal yang belum pasti terjadi
padahal aku manusia bebas, "merdeka", tak pernah ada yang memaksakanku berpihak
bodoh!!!
Dia masih sayang memberikanmu pilihan-pilihan dalam hidup,
yang orang lain mungkin tak memilikinya
istikharah! istikharah lagi!
God..plizz help me to find the right path
wish me...
21 June, 2007
sesuatu yang tak dikatakan tak akan tersampaikan
Kadang saya bertemu dengan seorang yang blak-blakan dengan berani bilang “tidak suka” dengan salah satu sifat atau sikap saya. Mereka lah yang sebenarnya pantas mendapatkan predikat teman yang baik. Salah satu hal yang sekarang sulit ditemukan pada seseorang : kejujuran, karena mungkin situasi dan kondisi menuntutnya seakan-akan lebih baik menyembunyikan daripada harus menanggung resiko dijauhi atau bahkan kehilangan. Mungkin lebih baik jika kita mengkomunikasikannya, entah itu dengan ucapan, raut wajah (mimik), atau gesture meskipun berusaha dengan mencari the right time in the right place agar tidak terjadi misskomunikasi atau missunderstanding. Berbicara masalah hubungan, tak bisa lepas dari “like” dan “dislike”. Karena walau bagaimanapun hubungan yang hangat selalu dibumbui dengan ikatan emosional yang kuat, dengan keterbukaan itu akan menimbulkan pengertian. ini menurut saya pribadi. Seperti quote yang saya sangat ingat di salah satu film (wah! Saya lupa apa judulnya)yang penting saya sepakat dengan quote itu “sesuatu yang tak dikatakan tak akan tersampaikan”.
Seorang teman pernah berkeluh kesah kepada saya tentang sahabatnya, “kenapa ya..kok dia nggak bisa ngertiin saya?, padahal kan dia tahu”, lalu saya bertanya “memang kamu sudah bilang sama dia kalau kamu bla…bla…bla…”, “ya nggak sih, cuma kan masa dia nggak ngerti juga kalau sebenernya saya nggak suka. Seharusnya dia kan tahu! Kita kan sudah lama sahabatan” selorohnya.
Dengan sangat heran saya bilang “bagaimana bisa dia ngerti, tahu pun dia tidak, yang ada di pikirannya kan bukan cuma kamu”. Sepertinya saya sudah terlalu blak-blakan. Akhirnya dia terdiam sambil menatap wajah saya yang mulai serius.
Terakhir kali saya diskusi hal yang sama tentang hal itu, via sms, dengan seorang kawan lainnya. Meski sebelumnya dia mengirimkan sms yang nadanya menandakan betapa rindunya dia dengan saya, hingga hampir setiap hari selalu bertanya dan mengirim kabar.
Saya teringat smsnya yang membuat kami saling berbahagia,hehehe..
“kejujuran itu 1 sisi. Sisi yg lainx adalah ksiapan utk mnerima kjujuran itu, spy kjujuran tdk malah melahirkan ketdknyamanan, yg jelas dlm diri sultra sy seperti mnemukan diriku yg dulu..dulu sekali..swaktu sy blm dideritakan hati. I used to be a popular person too..”
untuk kalimat yang terakhir saya bingung maksudnya, lalu saya pun bertanya, dan dia hanya menjawab
“Males! Yg jelas sy bahagia2 aja jd temenmu. That’s it!”
terakhir smsnya berbunyi
“ya..msg2 kita punya ssuatu tdk utk dibagi.. tp klo sultra mo crita ssuatu,I’ll be arround,ok? We’re never been this close, aren’t we? Jauh yg mndekatkan “
thanks buddy, nice to having friend like you
Seorang teman pernah berkeluh kesah kepada saya tentang sahabatnya, “kenapa ya..kok dia nggak bisa ngertiin saya?, padahal kan dia tahu”, lalu saya bertanya “memang kamu sudah bilang sama dia kalau kamu bla…bla…bla…”, “ya nggak sih, cuma kan masa dia nggak ngerti juga kalau sebenernya saya nggak suka. Seharusnya dia kan tahu! Kita kan sudah lama sahabatan” selorohnya.
Dengan sangat heran saya bilang “bagaimana bisa dia ngerti, tahu pun dia tidak, yang ada di pikirannya kan bukan cuma kamu”. Sepertinya saya sudah terlalu blak-blakan. Akhirnya dia terdiam sambil menatap wajah saya yang mulai serius.
Terakhir kali saya diskusi hal yang sama tentang hal itu, via sms, dengan seorang kawan lainnya. Meski sebelumnya dia mengirimkan sms yang nadanya menandakan betapa rindunya dia dengan saya, hingga hampir setiap hari selalu bertanya dan mengirim kabar.
Saya teringat smsnya yang membuat kami saling berbahagia,hehehe..
“kejujuran itu 1 sisi. Sisi yg lainx adalah ksiapan utk mnerima kjujuran itu, spy kjujuran tdk malah melahirkan ketdknyamanan, yg jelas dlm diri sultra sy seperti mnemukan diriku yg dulu..dulu sekali..swaktu sy blm dideritakan hati. I used to be a popular person too..”
untuk kalimat yang terakhir saya bingung maksudnya, lalu saya pun bertanya, dan dia hanya menjawab
“Males! Yg jelas sy bahagia2 aja jd temenmu. That’s it!”
terakhir smsnya berbunyi
“ya..msg2 kita punya ssuatu tdk utk dibagi.. tp klo sultra mo crita ssuatu,I’ll be arround,ok? We’re never been this close, aren’t we? Jauh yg mndekatkan “
thanks buddy, nice to having friend like you
Sekolah gratis? Cuma impian!!!
Tahun ajaran baru bakalan tiba, orang tua berbondong-bondong menyiapkan rupiah untuk memasukkan anaknya sekolah. Katanya sih sekarang masuk sekolah negeri gratis! Apa lacur, itu cuma mimpi!!! Kenapa juga masih saja jadi sekolah impian (plus atau percontohan) yang masih diburu sampe mati???
Anak es em pe ngomongin politik
Hal ini terjadi sewaktu saya berangkat ke salah satu Kantor Akuntan Publik di daerah Cipulir Jakarta Selatan. Hari itu saya dipanggil dosen saya, untuk dipertemukan dengan salah satu staf-nya yang akan membicarakan tawaran untuk menjadi akunting di salah satu perusahaan klien KAP tersebut.
Sewaktu dalam perjalanan jauh (sangat jauh!) menuju kesana, di angkot ke-4 yang saya naiki berjenis mikrolet biru nomor 01. Biasanya hanya tiga kali saja naik angkot, tapi karena terlewat jauh akhirnya saya memutuskan satu kali lagi naik angkot.
Nah! Sewaktu naik, saya sempat bertanya kepada pak supir yang menjawab khas dengan logat Jawa-nya. Jawabannya kurang meyakinkan, ada 3 orang penumpang di dalam, seorang pemuda kurus berkepala plontos mengiyakan kalau angkot yang saya naiki melewati tempat yang saya tuju. Dua orang penumpang lagi adalah seorang ibu memakai jilbab hitam bersama dengan seorang anak laki-lakinya yang memakai seragam SMP. Selang lima belas menit kemudian mikrolet memasuki area pasar cipulir, seperti biasa..MACET!!! setelah berhasil melewati pasar, si supir kembali ngetem di depan SMP 43 yang bersebelahan dengan pasar (dapatkah anda bayangkan belajar di sebelah pasar yang bising, bau dan kotor?tata ruang kota yang aneh!). Sekitar sepuluh menit kemudian empat orang remaja laki-laki masuk ke dalam angkot. Ada dua tempat favorit saya ketika di angkot, tepat di pinggir pintu masuk jika siaga mencari alamat agar tak nyasar dan mudah bertanya dengan supir, satunya lagi di pojok belakang dimana saya bisa bersandar dan tidur atau membaca.
Dua orang remaja tadi duduk di sebelah saya, ke duanya lagi di hadapan kedua temannya. Mungkin supaya lebih enak ngobrol. Tak lama mikrolet pun jalan memasuki area komplek perumahan, ke empat remaja tadi sibuk becerita tentang teman-temannya dan mengomentari seorang gadis bernama dian, juga kejadian heboh sewaktu di sekolah. Sewaktu melewati komplek perumahan tersebut terpampang beberapa spanduk. Spanduk salah satu calon kandidat Pilkada DKI Jakarta (maaf..ketika cerita ini ditampilkan masih berstatus calon).
Tiba-tiba salah satu anak yang berbadan paling besar menyeringai dengan logat betawi yang kental : “eh, kalo lo milih lo mo pilih siapa?”,
teman yang dihadapannya membalas, “ye...emangnya kita udah bisa milih?katepe aja lo blom punya!”.
“maksud gue mo nanya, menurut lo smua siapa yang bagus dipilih gitu”, selorohnya lagi.
“yah..kayaknya bagusan kalo yang nggak dari partai deh, lo liat aja yang kasusnya Amin Rais kemaren”, seru teman yang berada di sebelahnya.
“iya calon independen, kayak yang gue lihat di tivi, bokap gue mah maunya milih Sarwono. Tapi katanya gak bisa masuk ya yang independen-independen gitu”, sergah si badan besar menguasai pembicaraan.
“iya lo liat aja di berita katanya orang Jakarta maunya milih calon yang nggak dari partai, hasil survey katanya, tapi gue gak tau siapa yang nyurvei”.kali ini teman yang dihadapannya menyahut.
“Tapi tetep aja kali kayaknya si Fauzi Bowo yang menang (sambil melihat spanduknya yang dipasang di tiang listrik), orang kata bapak gue suaranya dia mah udah 70 persen deh..jadi sama aja bo’ong calon independen jadi kandidat”. Lagi si badan besar menyeringai dengan penuh keyakinan.
“kok, lo ngomongnya gitu?belom tentu lagi.”, teman disebelah teman yang dihadapannya menanggapi serius.
“yee...gak percaya, udah bisa ditebak tahu hasilnya. Orang dia (maksudnya Fauzi Bowo) aja udah didukung banyak partai, partai-partai besar lagi!”, jawabnya lagi meyakinkan.
“blom lagi trik-triknya, money politic man..kan dapet dana banyak dari partai, lo liat aja tuh spanduk-spanduknya banyak banget deh, apalagi kalo cuma buat bayar orang”, selorohnya dengan nada terlihat sok tahu.
“ah..gua mah gak ngerti dah, mau siapa kek yang kepilih yang penting Jakarta aman, jadi bagus lah!”, celetuk si pendek yang berusaha bijaksana.
Setelah sempat terbawa dengan percakapan tadi, akhirnya si supir menegur saya. “Mba, turun disini aja, ntar jalan-jalan sedikit ke arah sana (sambil menunjuk)”, katanya dengan logat Jawa yang sangat kental.
Di negeri ini, katanya masyarakat dicerdaskan dengan demokrasi. Tapi nyatanya segala aspek bisa dipolitisasi. Bukannya saya mau menyepakati pendapat remaja es em pe tadi dan bukannya mau men-generalisasi bahwa semua elit politik itu culas. Yang jelas sudah jadi rahasia umum banyak hal-hal yang direkayasa oleh para penguasa. Pemikiran masih saja dibredel, susah untuk jadi orang merdeka di negeri yang katanya tercinta! Masyarakat seakan-akan diajak untuk sadar akan politik, nyatanya malah dibikin bingung, kecewa dan pesimis, alih-alih merasionalisasikan pemenuhan kebutuhan dengan pemilihan yang asal-asalan. Yang penting dapat uang dan bisa makan.
Sebegitu akutnya kah masalah kepercayaan disini???
Saya malah menambah statistik orang-orang yang sudah tak percaya dengan pemerintah.
Sewaktu dalam perjalanan jauh (sangat jauh!) menuju kesana, di angkot ke-4 yang saya naiki berjenis mikrolet biru nomor 01. Biasanya hanya tiga kali saja naik angkot, tapi karena terlewat jauh akhirnya saya memutuskan satu kali lagi naik angkot.
Nah! Sewaktu naik, saya sempat bertanya kepada pak supir yang menjawab khas dengan logat Jawa-nya. Jawabannya kurang meyakinkan, ada 3 orang penumpang di dalam, seorang pemuda kurus berkepala plontos mengiyakan kalau angkot yang saya naiki melewati tempat yang saya tuju. Dua orang penumpang lagi adalah seorang ibu memakai jilbab hitam bersama dengan seorang anak laki-lakinya yang memakai seragam SMP. Selang lima belas menit kemudian mikrolet memasuki area pasar cipulir, seperti biasa..MACET!!! setelah berhasil melewati pasar, si supir kembali ngetem di depan SMP 43 yang bersebelahan dengan pasar (dapatkah anda bayangkan belajar di sebelah pasar yang bising, bau dan kotor?tata ruang kota yang aneh!). Sekitar sepuluh menit kemudian empat orang remaja laki-laki masuk ke dalam angkot. Ada dua tempat favorit saya ketika di angkot, tepat di pinggir pintu masuk jika siaga mencari alamat agar tak nyasar dan mudah bertanya dengan supir, satunya lagi di pojok belakang dimana saya bisa bersandar dan tidur atau membaca.
Dua orang remaja tadi duduk di sebelah saya, ke duanya lagi di hadapan kedua temannya. Mungkin supaya lebih enak ngobrol. Tak lama mikrolet pun jalan memasuki area komplek perumahan, ke empat remaja tadi sibuk becerita tentang teman-temannya dan mengomentari seorang gadis bernama dian, juga kejadian heboh sewaktu di sekolah. Sewaktu melewati komplek perumahan tersebut terpampang beberapa spanduk. Spanduk salah satu calon kandidat Pilkada DKI Jakarta (maaf..ketika cerita ini ditampilkan masih berstatus calon).
Tiba-tiba salah satu anak yang berbadan paling besar menyeringai dengan logat betawi yang kental : “eh, kalo lo milih lo mo pilih siapa?”,
teman yang dihadapannya membalas, “ye...emangnya kita udah bisa milih?katepe aja lo blom punya!”.
“maksud gue mo nanya, menurut lo smua siapa yang bagus dipilih gitu”, selorohnya lagi.
“yah..kayaknya bagusan kalo yang nggak dari partai deh, lo liat aja yang kasusnya Amin Rais kemaren”, seru teman yang berada di sebelahnya.
“iya calon independen, kayak yang gue lihat di tivi, bokap gue mah maunya milih Sarwono. Tapi katanya gak bisa masuk ya yang independen-independen gitu”, sergah si badan besar menguasai pembicaraan.
“iya lo liat aja di berita katanya orang Jakarta maunya milih calon yang nggak dari partai, hasil survey katanya, tapi gue gak tau siapa yang nyurvei”.kali ini teman yang dihadapannya menyahut.
“Tapi tetep aja kali kayaknya si Fauzi Bowo yang menang (sambil melihat spanduknya yang dipasang di tiang listrik), orang kata bapak gue suaranya dia mah udah 70 persen deh..jadi sama aja bo’ong calon independen jadi kandidat”. Lagi si badan besar menyeringai dengan penuh keyakinan.
“kok, lo ngomongnya gitu?belom tentu lagi.”, teman disebelah teman yang dihadapannya menanggapi serius.
“yee...gak percaya, udah bisa ditebak tahu hasilnya. Orang dia (maksudnya Fauzi Bowo) aja udah didukung banyak partai, partai-partai besar lagi!”, jawabnya lagi meyakinkan.
“blom lagi trik-triknya, money politic man..kan dapet dana banyak dari partai, lo liat aja tuh spanduk-spanduknya banyak banget deh, apalagi kalo cuma buat bayar orang”, selorohnya dengan nada terlihat sok tahu.
“ah..gua mah gak ngerti dah, mau siapa kek yang kepilih yang penting Jakarta aman, jadi bagus lah!”, celetuk si pendek yang berusaha bijaksana.
Setelah sempat terbawa dengan percakapan tadi, akhirnya si supir menegur saya. “Mba, turun disini aja, ntar jalan-jalan sedikit ke arah sana (sambil menunjuk)”, katanya dengan logat Jawa yang sangat kental.
Di negeri ini, katanya masyarakat dicerdaskan dengan demokrasi. Tapi nyatanya segala aspek bisa dipolitisasi. Bukannya saya mau menyepakati pendapat remaja es em pe tadi dan bukannya mau men-generalisasi bahwa semua elit politik itu culas. Yang jelas sudah jadi rahasia umum banyak hal-hal yang direkayasa oleh para penguasa. Pemikiran masih saja dibredel, susah untuk jadi orang merdeka di negeri yang katanya tercinta! Masyarakat seakan-akan diajak untuk sadar akan politik, nyatanya malah dibikin bingung, kecewa dan pesimis, alih-alih merasionalisasikan pemenuhan kebutuhan dengan pemilihan yang asal-asalan. Yang penting dapat uang dan bisa makan.
Sebegitu akutnya kah masalah kepercayaan disini???
Saya malah menambah statistik orang-orang yang sudah tak percaya dengan pemerintah.
Suatu sore di tepi semanggi
Suatu sore di tepi semanggi
Seorang pejalan menunggu pagi
Sepasang insan memadu kasih
Di bawah jembatan bertragedi
Membawa ingatan pada kenangan
Suatu sore di tepi semanggi
Seorang ibu menyapu jalan
Seorang anak menegadahkan tangan menahan perih
Si pemuda menjadi juru parkiran
Jika tidak, sulit makan sehari-hari
Suatu sore di tepi semanggi
Asap knalpot menyapa langit
Dedaunan berkawan debu
Kendaraan beradu sengit
Kebisingan saling menderu
Suatu sore di tepi semanggi
Kota mati dianggap hidup
Sedang disana kehidupan telah mati
Mati! Mati! Mati!
Karena peduli sudah basi
16 June, 2007
penting?
tahun lalu tepat tanggal 16 Juni saya nulis ini untuk diri saya sendiri
Judul : Kata-kata di usia duapuluh tiga
Gak terasa udah nambah satu tahun lagi untuk sesuatu yang dinamakan umur?
Umur??? Apa perlu diingat?
sekarang tepat 16 Juni, umur saya bertambah lagi...jadi dua empat deh.
it's not a problem for me! yang jd masalah kalau umur saya hanya dihabiskan untuk hal-hal yang nggak berguna. OMG!!! sesekali saya masih melakukannya.
terima kasih untuk doa-doa kalian, for those who really really care bout me trully madly deeply :)
Judul : Kata-kata di usia duapuluh tiga
Gak terasa udah nambah satu tahun lagi untuk sesuatu yang dinamakan umur?
Umur??? Apa perlu diingat?
sekarang tepat 16 Juni, umur saya bertambah lagi...jadi dua empat deh.
it's not a problem for me! yang jd masalah kalau umur saya hanya dihabiskan untuk hal-hal yang nggak berguna. OMG!!! sesekali saya masih melakukannya.
terima kasih untuk doa-doa kalian, for those who really really care bout me trully madly deeply :)
11 June, 2007
kado kecil
bagaimana jika sekiranya engkau tahu sampai kapan Tuhan memberikanmu hidup?
seakan-akan kematian sudah jelas dihadapanmu
hingga engkau sendiri sulit mengetahui apa hidup itu sebenarnya
tapi bukankah yang paling penting adalah bagaimana kita hidup?
bagaimana melihat orang-orang di sekitar kita bahagia dengan kehadiran kita
selamat ulang hari untukmu yang telah membingkai harapan,
mewujudkan cita, menghadapi peperangan, belajar mengerti akan hidup, dsb.
(kado kecil untuk adik kecil yang tak terlihat kecil,
dari kk kecil yang menyayangimu karena-NYA)
seakan-akan kematian sudah jelas dihadapanmu
hingga engkau sendiri sulit mengetahui apa hidup itu sebenarnya
tapi bukankah yang paling penting adalah bagaimana kita hidup?
bagaimana melihat orang-orang di sekitar kita bahagia dengan kehadiran kita
selamat ulang hari untukmu yang telah membingkai harapan,
mewujudkan cita, menghadapi peperangan, belajar mengerti akan hidup, dsb.
(kado kecil untuk adik kecil yang tak terlihat kecil,
dari kk kecil yang menyayangimu karena-NYA)
satir
Tangan-tangan itu menggertak
Hujan dengan rintiknya berlomba
Helai demi helai menapak
Semuanya berjatuhan dari neraka
Sebungkus kebijakan yang tak bijak bicara
Satu per satu membuncah
Tangis dan makar tak lagi berlagu, hanya suara
Terbungkam dengan kepalan pecah
Anak-anak kehilangan cermin dan permen
Yang terlihat hanyalah potret pembual sedang mengamen
Siapa yang punya kepala, dialah si penguasa
Siapa yang merana, merekalah rakyat jelata
Yang berhari hari mengharap iba
Dari para fir’aun si buta
Terkutuklah diri ini yang hanya bisa menatap
Tak berbuat..
(terinspirasi setelah nonton berita ttg anak2 korban Lapindo)
Hujan dengan rintiknya berlomba
Helai demi helai menapak
Semuanya berjatuhan dari neraka
Sebungkus kebijakan yang tak bijak bicara
Satu per satu membuncah
Tangis dan makar tak lagi berlagu, hanya suara
Terbungkam dengan kepalan pecah
Anak-anak kehilangan cermin dan permen
Yang terlihat hanyalah potret pembual sedang mengamen
Siapa yang punya kepala, dialah si penguasa
Siapa yang merana, merekalah rakyat jelata
Yang berhari hari mengharap iba
Dari para fir’aun si buta
Terkutuklah diri ini yang hanya bisa menatap
Tak berbuat..
(terinspirasi setelah nonton berita ttg anak2 korban Lapindo)
Spasi
Hitam gerimis memanggil perempuan hujan
Mengajaknya menari-nari di tengah langit
Dengan hati yang masih bimbang,
terhuyung, melayang layang
Duhai hujanku sayang,
spasi membuatku mabuk kepayang
dirundung rindu yang tak pernah berkesudahan
oleh lekuk wajah mereka yang menawan
kelak aku akan membayar
dengan ingatan yang tak pernah bertepi
beriringan dengan mantra-mantra doa
yang tak pernah habis tuk diberi
(terinspirasi dari ade’2ku di makassar,
esp. Alfiah dan Harfiah '04. MISS U SO MUCH TOO SISTA’
terimakasih utk sms2nya jg DOA2 kalian)
Mengajaknya menari-nari di tengah langit
Dengan hati yang masih bimbang,
terhuyung, melayang layang
Duhai hujanku sayang,
spasi membuatku mabuk kepayang
dirundung rindu yang tak pernah berkesudahan
oleh lekuk wajah mereka yang menawan
kelak aku akan membayar
dengan ingatan yang tak pernah bertepi
beriringan dengan mantra-mantra doa
yang tak pernah habis tuk diberi
(terinspirasi dari ade’2ku di makassar,
esp. Alfiah dan Harfiah '04. MISS U SO MUCH TOO SISTA’
terimakasih utk sms2nya jg DOA2 kalian)
10 June, 2007
gadis biru
untukmu SI PEMBERI INSPIRASI
Tuhan tolong aku
Tuhan tolong tegur aku,
Jika terlalu riang dan hampir-hampir membuat-Mu garang
Tuhan tolong panggil aku,
Jika terlarut dengan pusaran waktu yang akut dan membuatku takut
Tuhan tolong temani aku,
Jika sepi kembali menyeringai dalam hati
Tuhan tolong lelapkan aku,
Jika malam tak hentinya memberi inspirasi
Tuhan tolong sembuhkan aku,
Jika masih kau beri kepercayaan membahagiakan
Tuhan tolong pertemukan aku,
Jika Engkau memang begitu rindu denganku
Namun, bolehkah kali ini ku merinduinya?
Se per sekian detik dari waktu yang kupunya
-hujan yang menghamba-
Jika terlalu riang dan hampir-hampir membuat-Mu garang
Tuhan tolong panggil aku,
Jika terlarut dengan pusaran waktu yang akut dan membuatku takut
Tuhan tolong temani aku,
Jika sepi kembali menyeringai dalam hati
Tuhan tolong lelapkan aku,
Jika malam tak hentinya memberi inspirasi
Tuhan tolong sembuhkan aku,
Jika masih kau beri kepercayaan membahagiakan
Tuhan tolong pertemukan aku,
Jika Engkau memang begitu rindu denganku
Namun, bolehkah kali ini ku merinduinya?
Se per sekian detik dari waktu yang kupunya
-hujan yang menghamba-
09 June, 2007
what’s this???
it feels like flower grown in winter
path of my heart brought by the stranger
just like funny thing
unbelievable and unpredictable
am I looks so vulnerable?
or being unconcicious
he’s always singing in my heart
with simple words that he asked
there are lots of message that I’ve got
but only one that i want
it’s from you!!!
(u make me wrote again)
path of my heart brought by the stranger
just like funny thing
unbelievable and unpredictable
am I looks so vulnerable?
or being unconcicious
he’s always singing in my heart
with simple words that he asked
there are lots of message that I’ve got
but only one that i want
it’s from you!!!
(u make me wrote again)
Fallin’
seorang teman bertanya,
“mengapa orang yang sedang jatuh cinta dikatakan berbunga-bunga?”
aku menjawab dengan senyum
Lalu dia bingung
“apa karena bunga itu berwarna-warni dan menyenangkan hati?”
aku pun tersenyum dengan pipi yang merona
Lalu dia berucap
“iya sih..bunga begitu menyenangkan dan indah”
kembali ku tersenyum
Lalu dia berkata
“kamu lagi jatuh cinta ya?dari tadi kok tak ada bedanya dengan bunga?”
kembaliku tersenyum, kali ini dengan anggukan
“mengapa orang yang sedang jatuh cinta dikatakan berbunga-bunga?”
aku menjawab dengan senyum
Lalu dia bingung
“apa karena bunga itu berwarna-warni dan menyenangkan hati?”
aku pun tersenyum dengan pipi yang merona
Lalu dia berucap
“iya sih..bunga begitu menyenangkan dan indah”
kembali ku tersenyum
Lalu dia berkata
“kamu lagi jatuh cinta ya?dari tadi kok tak ada bedanya dengan bunga?”
kembaliku tersenyum, kali ini dengan anggukan
08 June, 2007
Menunggu pesan
untukmu sahabat yang sangat kurindukan:
aku menunggu pesan darimu yang berbunyi
“ass.ni’ gmn kbr?”
atau
“ni’ gmn perjalananx tdi?skrg g dmn?”
atau
“gmn hri ini?bkn apa aja?”
atau
“ass. ni’ kmu udh tdr blum?”
atau
sekedar missedcall yang slalu kau kirimkan kepadaku di tengah mlm
hanya CM pun boleh jika memang pulsamu habis, sebagai pertanda bahwa kau ada
namun tetap saja tak ada kabar
beberapa hari ini,
ya..masih tak ada kabar
07 June, 2007
Sajak Pagi
Kali ini kuberikan biru
Sungguh! Bukan lagi abu-abu
Seperti yang selalu kudekap erat-erat
Agar engkau tak menatap bahkan melihat
Aku malu tahu!
Warna itu tentu sudah tak samar
Bukanlah lagi sesuatu yang buyar
Engkau pun tahu
Pagi-pagi buta, berharap tak ada enggan
Sajak pertama untukmu kukirimkan
“Pagiku semakin lengkap dengan ingatanku akan dirimu.
Terima kasih tlah memberikan pagi yang indah di juni ini”
Lagi! Aku bukan bercerita “kenangan”
Namun “kenyataan”
Itulah engkau..
Yang diam-diam mengendap dalam senyap
(untukmu yang menginspirasi di pagi hari)
05 June, 2007
warna warni lembut sekali
seperti halnya hidup yang harus dijalani dengan kegembiraan dan kesyukuran
maka Allah kan menambah nikmat bagi mereka yang selalu mensyukuri
begitu warna warni, nikmat sekali
selamat menikmati tulisan-tulisan saya yang mungkin akan lebih berwarna, mudah-mudahan tetap dalam dan memberi inspirasi. karena saya yakin, ada sisi-sisi kontemplatif pada setiap orang. seize the day!!!
inilah skin baru yang dicomot dari site yang sama seperti skin-ku yang dulu
maka Allah kan menambah nikmat bagi mereka yang selalu mensyukuri
begitu warna warni, nikmat sekali
selamat menikmati tulisan-tulisan saya yang mungkin akan lebih berwarna, mudah-mudahan tetap dalam dan memberi inspirasi. karena saya yakin, ada sisi-sisi kontemplatif pada setiap orang. seize the day!!!
inilah skin baru yang dicomot dari site yang sama seperti skin-ku yang dulu
04 June, 2007
wow!!!
tentang menikah
Entah sudah ke berapa kalinya orang-orang di sekeliling saya menanyakan hal ini. Pertanyaan yang seakan-akan membuntuti saya selama 2 tahun terakhir, saya sendiri bingung kenapa mesti seputar ini?apa sudah tak ada lagi hal lain yang lebih penting untuk dibahas?.Akhirnya saya selalu memutuskan untuk positive thinking, yeah..they really really care bout me, meski mungkin beberapa orang menanyakannya bukan dalam bentuk kiasan tapi memang betul-betul ingin menjodohkan saya dengan beragam tawaran karakter. Tapi maaf kawan! Bukannya saya tak menghargai kepedulian kalian tentang hal ini, ada hal-hal yang kalian tidak ketahui dengan baik tentang saya, pun kalian tahu kan sulit untuk memahaminya.
Saya yakin kalian sangat tahu prinsip saya, iya..saya memang hanya mau banyak bersahabat dengan banyak orang dengan karakter yang berbeda. Saya hanya mau menata dan menjalani hidup dengan my own way dan kalian sangat tahu kemungkinan saya untuk masuk ke dalam kegelapan terbuka lebar. Tapi ingat! Sebenarnya kita tak pernah bisa mengukur definisi kegelapan atau kejerniahan hati seseorang, selalu saja saya syukuri ada kalian yang selalu mengingatkan saya jika alpa atau lupa dengan senyum, sapaan, nasihat, diskusi yang selalu mengingatkan saya kepada-Nya dan untuk kembali lurus menata hati. Menyelami kegelisahan-kegelisahan hanya kepada-Nya, Sang Pengasih dan Penolong. Setiap kegelisahan adalah baik, berarti kita masih hidup dan menyadarkan kita untuk menjadi tenang menghadap-Nya, merindukan-Nya dengan segala kekhusyuan.
Saya jadi teringat dengan percakapan dengan seorang teman yang tanggapannya selalu saja membuat saya gemas “kglishn, ibdah ato apapn yg sfat “vertikal”, itu adalah ksendirian/kesunyian qt msing2.”. saya lupa saya menjawab apa, tapi jawaban saya menyiratkan bahwa saya kurang setuju, bukan berarti tak benar. Yang saya pahami, jika kita hanya sendirian untuk menanggung hal-hal itu semua, pikiran, hati dan jiwa kita tak kan cukup untuk memberikan jawaban dan tak terjamin tetap kokoh pada titik yang seimbang atau akan meningkat. Sebab kita manusia, seperti yang selalu kau katakan kepada saya “manusia itu unik”. Sebab iman itu bisa goyah, sebab hati itu abstrak, sebab jiwa itu labil, sebab manusia bukanlah sekedar makhluk individualis, sebab manusia bersentuhan dengan beragam kondisi dan situasi yang sulit bisa membuatnya berada dalam ke-tawadzunan. Juga, sebab setiap individu memiliki masalahnya yang terkadang dia sendiri sulit memecahkannya. Maka saling mengingatkanlah kalian dalam kebaikan dan kesabaran, berlomba-lombalah dia dalam kebaikan, bermusyawarahlah, tegas-Nya dalam surat cinta yang Dia kirimkan.
Itulah sebabnya kau selalu membutuhkan teman diskusi ketika sedang futur (keimanan yang turun), itulah sebabnya kau mungkin selalu ingin mengajakku berdiskusi tentang banyak hal dan yang pasti tentang hidup. Dan saya orang yang enggan berbicara untung rugi masalah hati, maka saya enggan mengirimkanmu ayat-ayat yang sebenarnya katamu secara tersirat kau bisa pahami sendiri dengan caramu, saya selalu menggantungmu dengan diskusi-diskusi yang tak pernah selesai, dan banyak kisah yang selalu disembunyikan dalam hidup yang kita jalani sebab seorang individu tak mungkin bisa merasakan apa yang individu lain rasakan dengan murni, hanya merasakan dengan bayangan atau pengalaman dengan kediriannya. Lebih dari itu, kau seorang lawan diskusi yang tangguh dari beberapa sahabatku, kau sahabat yang paling singkat dikenal tapi tak pernah membuatku canggung mengajukan argumenku tentang apapun itu, nice to knew u buddy
Kembali ke masalah menikah, sungguh! Saya tidak gelisah karena tidak menyegerakan menikah, ini hanya masalah belum ada yang bisa meyakinkan saya untuk mengambil keputusan berani itu. Saya ingin mengambil keputusan secara sadar, meski tak semua dalam hidup itu hal-hal yang sadar dan disadari. Saya ingin mengambil keputusan itu dengan prinsip yang saya miliki, bukan hanya sekedar meraup kesempatan hanya karena dia seorang “dokter”, “ustadz”, “aktifis”, atau “drummer”. Saya hanya ingin mengambil keputusan itu, dengan diri ini yang betul-betul “click!” memilih, tentu saja dengan bimbingan-Nya. Kelak dia yang akan Dia berikan untuk saya, benar-benar bisa menjadi partner bukan hanya di akhirat tapi juga di dunia yang mungkin butuh sedikit sumbangsih saya menuju kedamaian batin dengan mengharap kebaikan dari-Nya.
Last but not least untuk semuanya, terimakasih banyak selalu mengingatkan :)
*terinspirasi dari sekian banyak orang yang berniat baik, juga seorang sahabat baru yang baik
Saya yakin kalian sangat tahu prinsip saya, iya..saya memang hanya mau banyak bersahabat dengan banyak orang dengan karakter yang berbeda. Saya hanya mau menata dan menjalani hidup dengan my own way dan kalian sangat tahu kemungkinan saya untuk masuk ke dalam kegelapan terbuka lebar. Tapi ingat! Sebenarnya kita tak pernah bisa mengukur definisi kegelapan atau kejerniahan hati seseorang, selalu saja saya syukuri ada kalian yang selalu mengingatkan saya jika alpa atau lupa dengan senyum, sapaan, nasihat, diskusi yang selalu mengingatkan saya kepada-Nya dan untuk kembali lurus menata hati. Menyelami kegelisahan-kegelisahan hanya kepada-Nya, Sang Pengasih dan Penolong. Setiap kegelisahan adalah baik, berarti kita masih hidup dan menyadarkan kita untuk menjadi tenang menghadap-Nya, merindukan-Nya dengan segala kekhusyuan.
Saya jadi teringat dengan percakapan dengan seorang teman yang tanggapannya selalu saja membuat saya gemas “kglishn, ibdah ato apapn yg sfat “vertikal”, itu adalah ksendirian/kesunyian qt msing2.”. saya lupa saya menjawab apa, tapi jawaban saya menyiratkan bahwa saya kurang setuju, bukan berarti tak benar. Yang saya pahami, jika kita hanya sendirian untuk menanggung hal-hal itu semua, pikiran, hati dan jiwa kita tak kan cukup untuk memberikan jawaban dan tak terjamin tetap kokoh pada titik yang seimbang atau akan meningkat. Sebab kita manusia, seperti yang selalu kau katakan kepada saya “manusia itu unik”. Sebab iman itu bisa goyah, sebab hati itu abstrak, sebab jiwa itu labil, sebab manusia bukanlah sekedar makhluk individualis, sebab manusia bersentuhan dengan beragam kondisi dan situasi yang sulit bisa membuatnya berada dalam ke-tawadzunan. Juga, sebab setiap individu memiliki masalahnya yang terkadang dia sendiri sulit memecahkannya. Maka saling mengingatkanlah kalian dalam kebaikan dan kesabaran, berlomba-lombalah dia dalam kebaikan, bermusyawarahlah, tegas-Nya dalam surat cinta yang Dia kirimkan.
Itulah sebabnya kau selalu membutuhkan teman diskusi ketika sedang futur (keimanan yang turun), itulah sebabnya kau mungkin selalu ingin mengajakku berdiskusi tentang banyak hal dan yang pasti tentang hidup. Dan saya orang yang enggan berbicara untung rugi masalah hati, maka saya enggan mengirimkanmu ayat-ayat yang sebenarnya katamu secara tersirat kau bisa pahami sendiri dengan caramu, saya selalu menggantungmu dengan diskusi-diskusi yang tak pernah selesai, dan banyak kisah yang selalu disembunyikan dalam hidup yang kita jalani sebab seorang individu tak mungkin bisa merasakan apa yang individu lain rasakan dengan murni, hanya merasakan dengan bayangan atau pengalaman dengan kediriannya. Lebih dari itu, kau seorang lawan diskusi yang tangguh dari beberapa sahabatku, kau sahabat yang paling singkat dikenal tapi tak pernah membuatku canggung mengajukan argumenku tentang apapun itu, nice to knew u buddy
Kembali ke masalah menikah, sungguh! Saya tidak gelisah karena tidak menyegerakan menikah, ini hanya masalah belum ada yang bisa meyakinkan saya untuk mengambil keputusan berani itu. Saya ingin mengambil keputusan secara sadar, meski tak semua dalam hidup itu hal-hal yang sadar dan disadari. Saya ingin mengambil keputusan itu dengan prinsip yang saya miliki, bukan hanya sekedar meraup kesempatan hanya karena dia seorang “dokter”, “ustadz”, “aktifis”, atau “drummer”. Saya hanya ingin mengambil keputusan itu, dengan diri ini yang betul-betul “click!” memilih, tentu saja dengan bimbingan-Nya. Kelak dia yang akan Dia berikan untuk saya, benar-benar bisa menjadi partner bukan hanya di akhirat tapi juga di dunia yang mungkin butuh sedikit sumbangsih saya menuju kedamaian batin dengan mengharap kebaikan dari-Nya.
Last but not least untuk semuanya, terimakasih banyak selalu mengingatkan :)
*terinspirasi dari sekian banyak orang yang berniat baik, juga seorang sahabat baru yang baik
03 June, 2007
Knock.. knock.. knockin on hell’s door
Kau mengetuk pintu itu perlahan
Mencoba membukanya berkali-kali
Padahal kau tahu aku enggan mengijinkanmu masuk
Hingga ku kunci dengan rapat, rapat sekali
Dengan berlapis-lapis tambalan
Tak ada celah, terbuat dari besi
Agar tak ada lagi yang mencuri
Namun tetap saja kau berdiri di depan pintu itu
Menanti bersamaan dengan hujan yang menemanimu
Sedang aku memandangmu dari dalam
Di jendela yang tak bisa kau tembus
Hanya bayanganku yang setiap hari kau pendam
Dengan seksama memperhatikan diam-diam
Mungkin memang benar kata orang
Suatu saat sesuatu kan berbalik
Bisa saja giliranku yang merindukanmu di tempat yang jauh
Yang diriku tak pernah menginginkan kau dan orang lain tahu
Tentang hal itu
Ahh..tapi itu kan baru kemungkinan,
sebab masih saja melekat keyakinan
yang mudah dipahami
namun sulit dijalani
(untuk seseorang yang teramat baik)
Mencoba membukanya berkali-kali
Padahal kau tahu aku enggan mengijinkanmu masuk
Hingga ku kunci dengan rapat, rapat sekali
Dengan berlapis-lapis tambalan
Tak ada celah, terbuat dari besi
Agar tak ada lagi yang mencuri
Namun tetap saja kau berdiri di depan pintu itu
Menanti bersamaan dengan hujan yang menemanimu
Sedang aku memandangmu dari dalam
Di jendela yang tak bisa kau tembus
Hanya bayanganku yang setiap hari kau pendam
Dengan seksama memperhatikan diam-diam
Mungkin memang benar kata orang
Suatu saat sesuatu kan berbalik
Bisa saja giliranku yang merindukanmu di tempat yang jauh
Yang diriku tak pernah menginginkan kau dan orang lain tahu
Tentang hal itu
Ahh..tapi itu kan baru kemungkinan,
sebab masih saja melekat keyakinan
yang mudah dipahami
namun sulit dijalani
(untuk seseorang yang teramat baik)
02 June, 2007
selamat ulang hari buddy ;)
”click!”
Tiba-tiba ada yang datang
Lalu pergi tanpa sesuatu yang pasti
Hingga akhirnya menyayat hati
Ada yang datang menawarkan diri
Masih tak pasti
Meski cukup menyenangkan hati
Ada yang mengajukan diri
Dengan kepastian dan kelebihan
Namun belum ”click!” di hati
Aku menanggalkan hati, bukan untuk dibuang
Hanya mengubur kenangan
Agar diri tak terkekang
Oleh bayang-bayang seseorang
Adakah yang ingin membeli kenangan dari seorang
Perempuan hujan???
Pasti akan ada yang menggeser kenangan
dan menggantikannya dengan kepastian juga kesetiaan
Lalu pergi tanpa sesuatu yang pasti
Hingga akhirnya menyayat hati
Ada yang datang menawarkan diri
Masih tak pasti
Meski cukup menyenangkan hati
Ada yang mengajukan diri
Dengan kepastian dan kelebihan
Namun belum ”click!” di hati
Aku menanggalkan hati, bukan untuk dibuang
Hanya mengubur kenangan
Agar diri tak terkekang
Oleh bayang-bayang seseorang
Adakah yang ingin membeli kenangan dari seorang
Perempuan hujan???
Pasti akan ada yang menggeser kenangan
dan menggantikannya dengan kepastian juga kesetiaan
01 June, 2007
pembuka Juni
ketika waktu berlalu makin lama makin cepat dalam hidup ini
bagaimana kita menyisihkan waktu untuk hal-hal yang benar-benar penting?
bagaimana kita bisa menemui kasih sejati
kalau kita menutup diri karena takut disakiti?
bagaimana kita bisa meresapi setiap momen yang ada
kalau pikiran kita senantiasa hinggap di masa lalu atau masa depan?
apakah terlalu banyak yang sudah kita korbankan?
masihkah kita ingat siapa diri kita ini?
tak ada yang bisa menenangkan pikiran kita, membuka hati kita atau membantu kita mengerti,
karena semua ini harus bisa kita lakukan sendiri,
dan kebenaran akan datang kalau kita sudah siap menerimanya
*diambil dari nice novel berjudul : Seeking Daylights End karya Peter O'Connor
everyday full of love 'n bless
kayaknya cocok banget ma suasana hati akhir-akhir ini.hwaaa...sultra kangen banget ma orang-orang di makassar. buat sobat-sobat saya disana, i send this song for all of u guys! ye...ye..
spesial buat: afif, igu, fandi, bel, dee, hasni, mira, ade, irfa (yang lagi di sorong,thanks for your phone babe).
Meresap kecup hangat sebentuk cinta
Tlah terukir di dalam jiwaku
Seperti tetes embun menyegarkan hari
Terciptakan keajaiban di hati
Cinta bukan hanya sekedar kata
Cinta tak hanya diam
Aku yang berkelana mengarungi hidup
Mencari untaian arti makna
Apakah sesungguhnya balasan dari cinta
Pasti bukan harta dunia semata
Cinta bukan hanya sekedar kata
Cinta bukan hanya pertautan hati
Cinta bukan hasrat luapan jiwa
Cinta tak hanya diam
Jika mungkin bumi harus terguncang badai
Tapi cinta tak kan mungkin hilang
Cinta bukan hanya sekedar kata
Cinta bukan hanya pertautan hati
Cinta bukan hasrat luapan jiwa
Cinta adalah cinta
take me to your heart
hiding from the rain and snow
trying to forget but I won’t let go
lookin’ at the crowded street
listen to my own heart beat
so many people
all around the world
tell me where do I find
someone like you go
take me to your heart
take me to your soul
give me your hand before I’m old
show me what love is
haven’t got a clue
show me that wonders can be true
they say nothing last 4ever
we’re only here today
love is now or never
bring me far away
take me to your heart
take me to your soul
give me your hand before I’m old and hold me
show me what love is
be my guidance star
it’s easy..
take me to your heart
standing on a mountain high
looking at the moon through a clear blue sky
I should go and say some friend
but they don’t realy comprehent
you don’t need too much talking without sayin’ anything
all I need someone who makes me wanna sing
take me to your heart
take me to your soul
give me your hand before I’m old
show me what love is
haven’t got a clue
show me that wonders can be true
they say nothing last 4ever
we’re only here today
love is now or never
bring me far away
take me to your heart
take me to your soul
give me your hand and hold me
show me what love is
be my guidance star
it’s easy..
take me to your heart
*take me to your heart-MLTR
hihihi...saya lagi suka denger lagu ini
for someone, cukup saya aja kali yang tahu :)
salah nebak dosa loh..hehehe...
Subscribe to:
Posts (Atom)