Kenapa saya katakan september ceria? karena lebih banyak hal-hal sederhana tapi membuat kebahagiaan, berkah Ramadhan. Meski di bulan ini pula lagi saya kehilangan seseorang yang lagi darahnya mengalir di tubuh saya. Sakit sih iya, tapi selalu saja muncul pikiran bahwa nikmat-Nya lebih melimpah yang membuat diri enggan larut.hehehe...Seorang ade' pernah nyeletuk "enak jadi kita, gampang bangkit. mauka iya kalo kaya kita susah suka sesuatu/seseorang tapi gampang melupakan, biasanya kan terbalik". dan saya cuma bisa tersenyum, lalu menimpali "semuanya tergantung dari kita mau bagaimana". Seperti kata Aa Gym "masalah selalu ada, bahkan dapat muncul bertubi-tubi, tergantung diri bagaimana mau menyikapinya".
Untuk kedua ade' saya, Yani dan Syam, "be a fighter babe..", "yani, jangan pernah takut untuk mengambil sikap, sesekali memang perlu jika memang sudah tak bisa lagi dikompromikan".
Ini daftar orang-orang yang membuat saya bersyukur pernah dipertemukan mereka (huuuu...mulai mellow deh..) :
Ayu Khaerani,
sosok perempuan bercadar dan berjilbab besar, teman sekamar waktu ngekost pertama kali di Makassar, umur kami tertaut 2 tahun. Dia bukan sekedar teman, saya mengagumi beberapa sifatnya : rajin, sangat pembersih, berkarakter tapi begitu lembut, tegas, tegar, cerdas dan dewasa. Sungguh sangat jarang kutemui perempuan seperti dia. Dulu katanya dia seorang gadis tomboi yang digemari banyak lelaki, ketika mulai bermetamorfosa dia memutuskan berkawan sepi dengan keyakinannya sampai akhirnya menikah dengan lelaki baik dan gagah (hehehe..). Dari dia saya banyak belajar mengenai jilbab. Jum'at lalu tiba-tiba dia menelponku, dan bilang "ade'..kusayang, kenapa nda pernah kasih kabar", lalu kuceritakan bahwa si pencopet di bulan Juni itu membuatku setiap hari makin menjadi korban "fakir miskol", "sms-sms terlantar", dan "telepon-telepon nyasar". Lalu terdengarlah tawa lepasnya, katanya saya masih lucu seperti dulu. Dia mengundangku untuk datang ke Siwa (salah satu daerah di Sul-Sel) untuk menghadiri pernikahan kakaknya, juga memintaku menjenguk dirinya dan anaknya. Masih saja sering terulang dari kalimatnya "seandainya kk punya saudara laki-laki lagi yang belum menikah, mauka jodohkanko supaya jadi satu keluargaki..". Dan saya cuma bisa tersenyum haru.
Aline,
Teman seperjuangan dulu sewaktu masih menjadi mahasiswa, dia mahasiswi FK Undip wajahnya ke-indoan dan ada sedikit raut timur tengah. Pokoknya cantik untuk ukuran seorang akhwat. Kami bertemu di suatu forum. Kongres nasional mahasiswa muslim di Masjid Salman, Bandung. Suka berdiskusi dan tertawa renyah, beberapa malam lalu, saya menerima sms darinya. Awalnya saya tidak tahu siapa yang mengirimkan sms penyemangat dan unik itu. Tepat pukul tarif murah Simpati, teng! jam 11 malam saya menelpon nomor itu, setelah sebelumnya dia tak membalas sms penasaranku. "Assalamualaikum..hallo, ini siapa yaa.., tadi sms saya?" tanyaku. Di seberang sana dia menjawab dengan tawa kecil "wa'alaikumsalam sultraa, ini aline, maaf yaah tadinya mau ngerjain, tapi kamu udah memancing saya ketawa", jawabnya. Lho...memangnya saya badut,hehehe...selanjutnya kami berbincang meski hanya sebentar saya senang sekali.. /(^_^)\
Imelda Filayati,
Salah satu teman SMA yang rumahnya selalu jadi tempat berkumpul anak-anak secara rumahnya yang rimbun diteduhi pohon jambu air dan pohon mangga (masih adakah?) tepat berlokasi di belakang sekolahan kami. Gadis periang yang tak kalah ributnya dengan temannya ini, hehehe... Minggu lalu kami bertemu secara tidak sengaja di halte Rawasari, sama-sama sedang menunggu bus yang ke arah Priuk. Malam itu kebetulan saya diantar oleh teman sekantor yang arah mobilnya melewati jalur bus yang sesuai arah pulang, hari itu gerimis. Jadi sudah kepastian kalau Jakarta semakin macet. Sambil menunggu dengan sedikit cemas karena sudah jam 9 malam dan hanya ada 4 orang yang menunggu di halte itu termasuk saya. Akhirnya untuk memastikan apakah P-8 melintas disitu saya bertanya dengan seorang perempuan yang berdiri di depan. "mba' mau nanya, P-8 lewat sini nggak ya?", tanyaku. Dan jawabannya mengejutkan "nggak mba, lewat atas" (tangannya sambil menunjuk ke arah jalan tol tepat berada di atas kami). Saya berusaha menenangkan diri dan tak putus-putus berharap semoga saya dipertemukan dengan orang yang saya kenal, pasalnya penerangan di halte itu sangat remang, menuju gelap malah iya (hiiii...dasar phyctophobia!). Dua orang naik ke angkot, termasuk perempuan tempat saya bertanya. Tinggallah saya berdua dengan seorang perempuan berjilbab coklat, berkemeja putih dan celana pipa coklat. Tiba-tiba dia agak teriak heboh "sultra!", selanjutnya saya bingung. Sekali lagi dia agak berteriak "sultra! ini sultra kan?, ini gue melda". Seketika saya ikut heboh "ya ampuuuuuuuuunnn.....MELDA! ini elo?". bagaimana nggak heboh dua orang mantan gadis tomboi (istilahnya doongg..) pas ketemu sudah sama-sama pakai jilbab. Lalu terjadilah hal-hal yang sedikit dramatis, apalagi kalau bukan berpelukan, cipika cipiki, agak-agak terharu, ketawa-ketawa, pokoknya bercampur aduk dan berulang-ulang lah... setelah hampir 6 tahun lost contact.
Halimah,
Seorang perempuan tangguh, itu kesan pertama ketika bertemu dia di salah satu acara nasional mahasiswa akuntansi se-Indonesia di Surabaya. Pada tahun itu perempuan yang ikut di acara itu hanya bisa dihitung jari, dan dia salah satu orang yang cukup vokal di forum, seminar, dan diskusi panel yang diadakan. Usut punya usut, ternyata diantara kumpulan mahasiswa akuntansi itu dia seorang ketua umum himpunan di Universitas Mulawarman. Selepas kegiatan itu hanya awal-awal saja kami sering berkomunikasi, mendiskusikan beberapa hal, diapun beberapa kali berkunjung ke himpunan kampusku untuk mendiskusikan beberapa isu seputar akuntansi dan keorganisasian. Semenjak nomor hape saya yang mentari hilang dan diganti simpati kamipun ikut kehilangan kontak. Dan akhirnya bertemu lagi baru-baru ini di friendster yuhuuuuu...senangnya /(^_^)\. Sekarang dia sudah agak berubah, dulu masih terlihat tomboi dan jadilah perempuan yang lebih feminin. Tapi saya yakin dia masih seorang pemikir yang andal terbukti dari e-mail nya yang beberapa kali masuk hanya saja sekarang lebih sempurna dengan balutan hijab syar'i dan tutur kata (suatu hal yang masih sulit berubah di diriku).
Saya selalu merasa setiap hari istimewa, karena selalu saja ditemui dengan hal-hal sederhana orang-orang bersahaja yang membuat kebahagiaan datang.
Jkt 19 Sept 2007
sederhana namun menuju sempurna, kali ini aku sedikit sepakat denganmu kawan /(^_^)\ (hayyooo..yang ngerasahihihi...)
Dan ini adalah daftar orang-orang terkasih yang bertambah usianya dibulan ini :
Sofie (4 Sept, ponakan yang bikin gemes)
Ririn (18 Sept, sahabat sewaktu SMA sampai sekarang)
K' Tuti (22 Sept, my lovely sista' yang sudah seperti ibu ke-2)
Ali Sastro (25 Sept, sahabat karib yang masih saja lucu)
Acank (27 Sept, sahabat yang baik hati)
Tak ada ucapan "selamat" untuk semakin berkurangnya umur, bukan?
Semoga DIA senantiasa melimpahkan kalian rahmat, hidayah dan hikmah.
amin...
Jkt 28 Sept 2007
Untuk kedua ade' saya, Yani dan Syam, "be a fighter babe..", "yani, jangan pernah takut untuk mengambil sikap, sesekali memang perlu jika memang sudah tak bisa lagi dikompromikan".
Ini daftar orang-orang yang membuat saya bersyukur pernah dipertemukan mereka (huuuu...mulai mellow deh..) :
Ayu Khaerani,
sosok perempuan bercadar dan berjilbab besar, teman sekamar waktu ngekost pertama kali di Makassar, umur kami tertaut 2 tahun. Dia bukan sekedar teman, saya mengagumi beberapa sifatnya : rajin, sangat pembersih, berkarakter tapi begitu lembut, tegas, tegar, cerdas dan dewasa. Sungguh sangat jarang kutemui perempuan seperti dia. Dulu katanya dia seorang gadis tomboi yang digemari banyak lelaki, ketika mulai bermetamorfosa dia memutuskan berkawan sepi dengan keyakinannya sampai akhirnya menikah dengan lelaki baik dan gagah (hehehe..). Dari dia saya banyak belajar mengenai jilbab. Jum'at lalu tiba-tiba dia menelponku, dan bilang "ade'..kusayang, kenapa nda pernah kasih kabar", lalu kuceritakan bahwa si pencopet di bulan Juni itu membuatku setiap hari makin menjadi korban "fakir miskol", "sms-sms terlantar", dan "telepon-telepon nyasar". Lalu terdengarlah tawa lepasnya, katanya saya masih lucu seperti dulu. Dia mengundangku untuk datang ke Siwa (salah satu daerah di Sul-Sel) untuk menghadiri pernikahan kakaknya, juga memintaku menjenguk dirinya dan anaknya. Masih saja sering terulang dari kalimatnya "seandainya kk punya saudara laki-laki lagi yang belum menikah, mauka jodohkanko supaya jadi satu keluargaki..". Dan saya cuma bisa tersenyum haru.
Aline,
Teman seperjuangan dulu sewaktu masih menjadi mahasiswa, dia mahasiswi FK Undip wajahnya ke-indoan dan ada sedikit raut timur tengah. Pokoknya cantik untuk ukuran seorang akhwat. Kami bertemu di suatu forum. Kongres nasional mahasiswa muslim di Masjid Salman, Bandung. Suka berdiskusi dan tertawa renyah, beberapa malam lalu, saya menerima sms darinya. Awalnya saya tidak tahu siapa yang mengirimkan sms penyemangat dan unik itu. Tepat pukul tarif murah Simpati, teng! jam 11 malam saya menelpon nomor itu, setelah sebelumnya dia tak membalas sms penasaranku. "Assalamualaikum..hallo, ini siapa yaa.., tadi sms saya?" tanyaku. Di seberang sana dia menjawab dengan tawa kecil "wa'alaikumsalam sultraa, ini aline, maaf yaah tadinya mau ngerjain, tapi kamu udah memancing saya ketawa", jawabnya. Lho...memangnya saya badut,hehehe...selanjutnya kami berbincang meski hanya sebentar saya senang sekali.. /(^_^)\
Imelda Filayati,
Salah satu teman SMA yang rumahnya selalu jadi tempat berkumpul anak-anak secara rumahnya yang rimbun diteduhi pohon jambu air dan pohon mangga (masih adakah?) tepat berlokasi di belakang sekolahan kami. Gadis periang yang tak kalah ributnya dengan temannya ini, hehehe... Minggu lalu kami bertemu secara tidak sengaja di halte Rawasari, sama-sama sedang menunggu bus yang ke arah Priuk. Malam itu kebetulan saya diantar oleh teman sekantor yang arah mobilnya melewati jalur bus yang sesuai arah pulang, hari itu gerimis. Jadi sudah kepastian kalau Jakarta semakin macet. Sambil menunggu dengan sedikit cemas karena sudah jam 9 malam dan hanya ada 4 orang yang menunggu di halte itu termasuk saya. Akhirnya untuk memastikan apakah P-8 melintas disitu saya bertanya dengan seorang perempuan yang berdiri di depan. "mba' mau nanya, P-8 lewat sini nggak ya?", tanyaku. Dan jawabannya mengejutkan "nggak mba, lewat atas" (tangannya sambil menunjuk ke arah jalan tol tepat berada di atas kami). Saya berusaha menenangkan diri dan tak putus-putus berharap semoga saya dipertemukan dengan orang yang saya kenal, pasalnya penerangan di halte itu sangat remang, menuju gelap malah iya (hiiii...dasar phyctophobia!). Dua orang naik ke angkot, termasuk perempuan tempat saya bertanya. Tinggallah saya berdua dengan seorang perempuan berjilbab coklat, berkemeja putih dan celana pipa coklat. Tiba-tiba dia agak teriak heboh "sultra!", selanjutnya saya bingung. Sekali lagi dia agak berteriak "sultra! ini sultra kan?, ini gue melda". Seketika saya ikut heboh "ya ampuuuuuuuuunnn.....MELDA! ini elo?". bagaimana nggak heboh dua orang mantan gadis tomboi (istilahnya doongg..) pas ketemu sudah sama-sama pakai jilbab. Lalu terjadilah hal-hal yang sedikit dramatis, apalagi kalau bukan berpelukan, cipika cipiki, agak-agak terharu, ketawa-ketawa, pokoknya bercampur aduk dan berulang-ulang lah... setelah hampir 6 tahun lost contact.
Halimah,
Seorang perempuan tangguh, itu kesan pertama ketika bertemu dia di salah satu acara nasional mahasiswa akuntansi se-Indonesia di Surabaya. Pada tahun itu perempuan yang ikut di acara itu hanya bisa dihitung jari, dan dia salah satu orang yang cukup vokal di forum, seminar, dan diskusi panel yang diadakan. Usut punya usut, ternyata diantara kumpulan mahasiswa akuntansi itu dia seorang ketua umum himpunan di Universitas Mulawarman. Selepas kegiatan itu hanya awal-awal saja kami sering berkomunikasi, mendiskusikan beberapa hal, diapun beberapa kali berkunjung ke himpunan kampusku untuk mendiskusikan beberapa isu seputar akuntansi dan keorganisasian. Semenjak nomor hape saya yang mentari hilang dan diganti simpati kamipun ikut kehilangan kontak. Dan akhirnya bertemu lagi baru-baru ini di friendster yuhuuuuu...senangnya /(^_^)\. Sekarang dia sudah agak berubah, dulu masih terlihat tomboi dan jadilah perempuan yang lebih feminin. Tapi saya yakin dia masih seorang pemikir yang andal terbukti dari e-mail nya yang beberapa kali masuk hanya saja sekarang lebih sempurna dengan balutan hijab syar'i dan tutur kata (suatu hal yang masih sulit berubah di diriku).
Saya selalu merasa setiap hari istimewa, karena selalu saja ditemui dengan hal-hal sederhana orang-orang bersahaja yang membuat kebahagiaan datang.
Jkt 19 Sept 2007
sederhana namun menuju sempurna, kali ini aku sedikit sepakat denganmu kawan /(^_^)\ (hayyooo..yang ngerasahihihi...)
Dan ini adalah daftar orang-orang terkasih yang bertambah usianya dibulan ini :
Sofie (4 Sept, ponakan yang bikin gemes)
Ririn (18 Sept, sahabat sewaktu SMA sampai sekarang)
K' Tuti (22 Sept, my lovely sista' yang sudah seperti ibu ke-2)
Ali Sastro (25 Sept, sahabat karib yang masih saja lucu)
Acank (27 Sept, sahabat yang baik hati)
Tak ada ucapan "selamat" untuk semakin berkurangnya umur, bukan?
Semoga DIA senantiasa melimpahkan kalian rahmat, hidayah dan hikmah.
amin...
Jkt 28 Sept 2007
No comments:
Post a Comment
jika mampir dan sempat membaca, silahkan sejenak berkomentar...terima kasih ^_^