06 September, 2007

selamat datang di dunia nyata

Arrrrggggghhhhh..... busuuuuuukkkk!!!
kalau dalam kondisi kayak begini saya memang betul-betul tidak bisa diam, kenapa?kenapa?
sudah sering menghadapi hal seperti ini sebelumnya, tapi untuk kondisi sekarang saya memang tidak bisa memberontak sepenuhnya. Sewaktu masih mahasiswa sering dilabrak dan mau dipukul orang-orang diatas (secara fisik emang lebih tinggi), tukang protes di beberapa dosen, pengacau, dan sebagainya.Katanya untung saya perempuan, so what???Memangnya kalau kita melihat sesuatu yang menyimpang dari kesepakatan atau nilai-nilai umum yang disepakati cuma harus pura-pura manggut atau diam?Kenapa saya masih belum bisa seperti itu, Tuhan??? (sebab saya bukan kerbau yang dicucuk hidungnya)

Tapi ini busuk!!! ini bukan masalah materi dan material jumlahnya yang $200 U.S itu. Nggak masuk akal dan saya sudah mencoba beberapa kali menggunakan cara diplomatis yang otomatis resikonya harus ditanggung sendiri : dipandang sinis dan sok idealis. I hate lier! I hate hypocrite!

God damn it! saya tahu ini mau memasuki bulan Ramadhan, saya tahu secara teoritis hukum ekonomi harga-harga pada naik ditandai dengan statistik, saya tahu pengeluaran setiap individu akan meningkat, tapi haruskah dengan cara seperti ini untuk merasionalisasikan pemenuhan kebutuhan di bulan yang digembar gemborkan suci itu???

Untuk masalah ini rasanya saya sepakat dengan analisis Levitt dalam bukunya Freakonomics mengenai pemberian insentif pada karyawan dalam suatu instansi belum tentu bahkan tidak berbanding lurus dengan kinerjanya (performace), terlebih akan memberikan efek negatif seperti sikap determinis dan closed minded (intinya yang saya tangkap seperti itu). Kasuistik banget..

Saya pikir saya sudah berusaha semampunya untuk memberikan alternatif dengan argumen-argumen yang saya ajukan dan yakini, saya sudah memastikan dari beberapa orang yang memahami itu, tapi kalau memang buntutnya seperti itu juga, mau bagaimana lagi?Lagian kamu itu siapa sultraaa? saya masuk suatu sistem dan saya tidak mau terwarnai dengan hal-hal yang menurut saya bobrok (bisa jadi subjektif), cuma memberontak dalam hati. Atau mungkin saya saja yang belum mau berdamai dengan realitas? Atau mungkin saya belum bisa mengumpulkan banyak kebijaksanaan di diri? Atau saya saja yang terlalu berlebihan?

Tak tau lahh!



(wake up gals! you've got nightmare..)

No comments:

Post a Comment

jika mampir dan sempat membaca, silahkan sejenak berkomentar...terima kasih ^_^