04 March, 2005

menulis dan berlembaga

hari yang melelahkan dan tak terduga. rencana yang kubuat lagi-lagi ada yang gagal, padahal itu merupakan pembuka lembaranku hari ini. meskipun hari ini melelahkan, cukup memuaskan. aku pulang ditemani malam, tapi masih dalam keadaan tamalanrea yang ramai. cukup menyenangkan berdiskusi dengan teman-teman penulis, setelah sekian lama tak pernah mampir.mereka masih ramah seperti dulu, dan masih menanyakan hal yang sama "mana tulisanmu?".maksudnya mereka meminta tugas akhirku di university of writting. meskipun itu bukan standar kelulusan bagi aku dan teman-teman disana, setidaknya mereka terus memacu kami untuk terus berkarya tanpa menggurui kami untuk seperti mereka. kami memang belajar banyak dari mereka, dan kami mempunyai kebebasan untuk itu. senior yang baik...mereka membiarkan kami untuk melukiskan zaman sendiri,tanpa paksaan, tanpa ejekan, tanpa kesan menjatuhkan, penuh dengan motivasi (istilahnya membiarkan kami berkembang dan berkreasi sendiri), dan itulah yang membuat aku tetap SEMANGAT MENULIS hingga hari ini,insyaALLAH seterusnya. sayang...itu tidak kutemukan di lembaga mahasiswa yang pernah kulalui dan sekarang juga sedang kulalui. si senior bersikap layaknya penonton bola dan pengurus lembaga adalah pemainnya. bedanya si pemain bola tidak merasa tertekan dengan apa yang penonton ejekkan, mungkin karena jarak yang jauh atau menganggap toh bukan mereka yang bermain meskipun bermain untuk si penonton. sedangkan si penonton juga tak terlalu memaksakan kehendak mereka agar pemain atau klub idolanya bermain seperti apa yang mereka inginkan, mungkin karena mereka mengerti kondisi pemain yang sedang tidak fit, atau kondisi lapangan yang buruk, atau juga cuaca yang cenderung tak mendukung. intinya semua ingin yang terbaik untuk keberlangsungan klub bola itu, tanpa mengesampingkan perannya masing-masing dan saling mendukung. ah...sudahlah banyak pelajaran yang dapat kuambil dari itu semua. kondisi itu sering membuatku ada dalam ketidakpastian dan sering membuatku plin-plan. aku mulai belajar untuk tegas dan membuat keputusan sendiri. jika kata paulo freire dalam bukunya 'pendidikan yang membebaskan' seseorang sebagai manusia tidaklah sempurna bila kehilangan kemampuan untuk memilih, bila pilihannya adalah pilihan orang lain, dan bila keputusan-keputusannya berasal dari luar dan bukan merupakan keputusan sendiri, maka orang ini hanya dikatakan beradaptasi atau menyesuaikan diri. manusia seperti inilah yang cenderung menjadi objek, bukan sebagai subjek. apa mau kita terus seperti ini dan menjadi manusia ini???

No comments:

Post a Comment

jika mampir dan sempat membaca, silahkan sejenak berkomentar...terima kasih ^_^