Jam menunjukan pukul dua, bukan kebetulan hari itu aku ke kampus ditemani teriknya matahari. Dari tempat kos niatku ke fakultas hanya ingin mengambil barang yang tertinggal di loker himpunan dua hari yang lalu, kemarin hari minggu jadi tak memungkinkan kesana. Setelah urusan itu selesai, seperti biasa aku duduk di koridor fakultas. Tepatnya di depan tempat fotokopi yang cukup dipenuhi manusia berlalu lalang. Aku paling suka membaca papan pengumuman, sekedar ingin tahu berita, tulisan atau acara terbaru seputar kampus. Ini memang kebiasaanku sejak SMU, mading salah satu hal yang kutunggu tiap minggunya.
Ada beberapa pamflet yang cukup menarik dan menggelitik, salah satunya mengenai acara seminar sehari yang membahas persiapan bersaing di dunia kerja (ya...mirip-mirip seperti itu lah). Dua hari sebelumnya salah seorang teman menawarkanku tiket acara itu. Sewaktu ditawarkan aku sempat tertawa sendiri, menertawai diri yang mungkin beberapa waktu mendatang siap-siap akan menambah jumlah pengangguran di negeriku ini (sekedar prediksi).
"ah... lagipula aku tak pernah tertarik kerja kantoran"pikirku. Toh! kerja di kantor dari pukul delapan pagi hingga menjelang senja tenggelam menurutku pekerjaan paling membosankan,sambil terus berkutat di satu ruangan atau pun gedung. Jujur saja sedari kecil cita-citaku tak pernah mampir pada pekerjaan seperti ini, yang ada aku pernah ingin sekali menjadi pemandu wisata (guide), menjadi presenter acara yang menantang (mungkin sejenis "jejak petualang"), bahkan sewaktu aku menjadi bolamania dan balapmania aku mau menjadi wartawan olahraga yang siap-siap meliput dimana-mana, jadi wartawan perang juga boleh, bisa dapat pengalaman seperti Meutia Hafidz. Seru kan?!. Pokoknya semua cita-cita yang terlintas berhubungan dengan orang banyak, intensitas dengan beragam karakter tinggi, dan yang pasti menantang, jadi kupikir itu memberikanku banyak pengetahuan.
Aku juga heran dengan teman-temanku yang cita-citanya kebanyakan seputar menekuni karir sebagai karyawan ataupun pegawai. Atau...mungkin saja mereka banyak memiliki cita-cita yang terpendam sepertiku dulu, tapi semuanya berubah sesaat setelah menghadapi realitas. Akupun sekarang memilih ingin menjadi pendidik nantinya (keluargaku pun heran), minimal pendidik yang masih diperlukan anak-anak yang berteriak kelaparan hingga tak menyempatkan diri mengenyam yang namanya pendidikan, ini kan juga berhubungan dengan banyak manusia. Ya! manusia-manusia yang menurutku lebih layak dikatakan manusia seutuhnya, yang lebih banyak mempelajari arti hidup secara nyata dengan segala kompleksitasnya.
Sejenak aku teringat sesuatu, beberapa hari lalu aku mendengar berita dari salah satu radio swasta mengenai rendahnya daya saing lulusan lembaga pendidikan formal disini (red.Makassar), data Depnaker menyatakan dari 3000 lowongan yang ada pada bursa kerja hanya 1500 orang yang diterima berasal dari sini (red.Makassar lagi). Katanya lulusan lembaga pendidikan formal disini hanya menghasilkan lulusan yang menerapkan metodologi ilmu murni atau bahasa kerennya metode analisis, sedangkan metodologi ilmu terapan sangat kurang dalam hal ini keterampilan (skill). Wah...sepertinya ini bukan hanya masalah disini, tapi juga menjadi masalah nasional. Apa bisa lulusan-lulusan perguruan tinggi bersaing ketat kalau perkembangan ilmu pengetahuan pun masih mandek di lingkungan pendidikan, khususnya kampus? Aku sekedar mengingatkan diri dan teman-temanku bahwa AFTA (Asian Free Trade Area) akan menyambut kita dalam waktu dekat, seketika globalisasi bukan lagi sekedar wacana yang ada di ruang-ruang kampus. Siap-siap saja mungkin kita kan menjadi tamu di negeri sendiri. Bagaimana???
Akhirnya aku terbangun dari liarnya pikiranku ketika seorang teman bertanya "eh, kamu nda kuliah?", ups!!! "tidak ada kuliahku hari ini, jam berapa sekarang?" tanyaku sambil setengah berlari tanpa mempedulikan jawabannya, karenaku sudah tahu dengan melihat jam tanganku. "daagh...samlikum, see yah, thanks!" teriakku.
Sama, saya juga suka baca pengumuman hehehe
ReplyDeleteJuga idem untuk semangatnya, ingin merambah dunia nyata, di luar ruang kantor.. pertama kali kerja, saya milih yang panas2-an di lapang, bergaul sama pepohonan dan tanah.. sekarang? masih di ruangan, 2.5 x 3 m; tapi tak lama lagi kembali ke lapang... asyik...:)
Soel's, klo Na dari sekian pekerjaan yg pernah dilakukan, yg skr dilakoni adalah pekerjaan yg paling asyik. Alhamdulillah :). Tapi untuk menuju ini, mesti rela ngelewatin yg ga enak dulu :D. Tapi skr terbayar sudah.. apalagi bisa ngeblog. wow! hehe..
ReplyDelete