06 November, 2007

kepada: lelaki gunung

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
perempuan selalu mengajariku untuk merasa
dan aku seperti lelaki yang dapat membunuhnya

tapi tangisan tak pernah bisa
kusembunyikan pada malam-malam bersahaja

berhentilah menyebut-nyebut namaku pada setiap sujud
aku lelah,

berhentilah menyapaku pada setiap mimpi
aku letih,

berhentilah mengagumiku dengan sangat
kumohon berhentilah,

dan akan ku ulang puisi Sapardi:
"aku ingin mencintaimu secara sederhana, seperti api yang tak sempat berucap kepada kayu yang menjadikannya abu. "

dan lihat saja nanti,
apakah Dia mempertemukan kau dan aku dalam bahasa "takdir"?

maafkan aku,,,

-perempuan laut-


jkt,
setelah sms terakhir kukirimkan

4 comments:

  1. salam kenal, mbak kerudung biru...

    Wah...sepertinya udah 'desperate" banget, ya..melayani orang iseng...he..he...Susah memang kalo punya banyak fans terselubung...

    But..We never knows to whom we will goes to... :)

    ReplyDelete
  2. dan itu menjadi bumerang bagiku..

    salam knal jg putri,trimakasih.
    yaa,we'll never know

    ReplyDelete
  3. dan lihat saja nanti,
    apakah Dia mempertemukan kau dan aku dalam bahasa "takdir"?

    hmm...saya takut membicarakannya, tapi seperti nya saya pernah memikirkan bahasa takdir ini sebagai ucapan selamat tinggal kepada seseorang dulu...

    dan saya menyesal mengatakannya, karena setelahnya, hanya ada riuh tangis dan mata yang sembab.

    ReplyDelete
  4. iye daeng, sampe skrngmi msh sy ingat. msh sk sembab mataku kodong (*potong2 bawang merah,hihihi..)

    ini krn tlalu bnykmi pertimbanganku jk hrs menyayanginya saat ini.he never made mistake, i just affraid of myself that i will b exageratted 2 love him. sedangkan cukup cinta-Nya dulu saat ini yg memenuhi ruang batinku, blm wktnya.

    pjgnya dehh..

    ReplyDelete

jika mampir dan sempat membaca, silahkan sejenak berkomentar...terima kasih ^_^