www.photobucket.com
percayalah!seperti sebuah quotes yang pernah kuingat di suatu film:
semakin besar kemampuan dan kekuasaan seseorang semakin besar pula tanggung jawab yang dia emban.
kemarin malam sepulang lembur menjelang tidur pikiran dan ruh ku lapar, kuambil buku tafsir Al mishbah untuk membaca lagi makna sebuah surat cinta-Nya. Surat ke-94, yang selalu membuat bangkit ketika pikiran sedang dipenuhi lingkaran pertanyaan, keluhan dan tak jarang cacian (upss!!!) ujung-ujungnya tangisan. setiap keputusan adalah resiko yang harus dipertanggungjawabkan, betapapun sulitnya itu akan ada jalan. cukup keyakinan yang menuntun tuk menemukan jawaban-jawaban.
saya manusia yang selalu lupa, selalu berkeluh kesah, selalu banyak bertanya dan mempertanyakan diri. lalu buku-buku dan jurnal menjadi sasaran, sambil mendengarkan nyanyian Tuhan yang cukup lama kutinggalkan. betapa rindunya saya dengan kelapangan waktu. yaa..kelapangan waktu untuk lebih banyak bercengkrama dengan orang-orang yang disayangi, monolog di depan cermin dan memperhatikan betapa tak pantasnya diri untuk secuil pun memiliki kesombongan, membaca buku-buku yang ditelantarkan di kamar, bermain dengan anak-anak yang tak tersentuh pendidikan dan merasakan betapa kerasnya hidup untuk diperjuangkan, mengunjungi sahabat dan kawan-kawan lama dan mengatakan kepada mereka betapa rindunya saya, bersenda gurau dan sesekali mencaci sesama (hahaha...).
sejak ditinggalkan manajer saya ke luar negeri 3 bulan yang lalu, hidup saya banyak berubah, banyak pelajaran yang didapatkan terutama tentang tanggung jawab dan betapa berharganya waktu meskipun itu hanya sedetik.saya sulit berkutat dengan hal-hal yang saya senangi. dengan pekerjaan yang menyita waktu dan cukup banyak menguras pikiran, setiba di rumah terkapar dihampiri lelah, bahkan menulis catatan harian pun rasanya enggan. di rumah disambut *kurcaci-kurcaci yang tiba-tiba melompat ke badan minta di gendong dan ditemani main, lalu bertanya:
"tante nini marah ya sama sofi?kok gak mau main lagi?pergi terus."
yang kecil pun ikut-ikutan:
"iya, tante nini kok mau bobo sih..kan ada aisah, tante nini kan aisah, soleha"
lalu mengucapkan dua nama itu berulang-ulang, saya kebingungan. ternyata itu nama-nama pemeran utama di sinetron (hahahaha...), karena kedua nama itu mengenakan jilbab seperti halnya saya.
saya hanya menjawab dengan tawa. keluguan mereka cukup mengobati penat dari rutinitas sebelumnya, lalu kucium mereka dan kembali tertawa lepas mendengarkan celotehan-celotehan mereka.
dan dua minggu lalu, saya membuat seorang sahabat menangis terharu.
kepada Galuh Pangestu selalu ada waktu untuk sahabat sepertimu, dengan pelukan dan bahuku yang mungil ini.
seperti yang kubilang "sebab waktu nggak akan terulang".
ketika kau mempertanyakan
"de', lu kan habis lembur dan besok pagi hari kerja, kok jadi nginep di rumah kan jauh dari kantor?"
(besoknya saya tak sempat mengantar kepergiannya ke bandara, kembali ke KBRI Kuala Lumpur)
dan saya semakin yakin, bahwa waktu tak kan terulang. jadi, nikmati kebersamaan dengan orang-orang yang disayangi selagi ada kesempatan.
salam..
awal november dua ribu tujuh
No comments:
Post a Comment
jika mampir dan sempat membaca, silahkan sejenak berkomentar...terima kasih ^_^